Rabu, 09 September 2015

Makam-Makam Menara di Sillustani

12.47

Sillustani terletak 34 km sebelah barat laut dari kota Puno, di tepi laguna Umayo yang indah, di Peru. Disini adalah salah satu dari banyak situs di daerah Puno dimana menara-menara pemakaman kuno yang disebut Chullpa ditemukan.



Chullpa adalah makam atau kuburan yang tinggi yang dibangun dari batu dan tanah liat, biasanya setinggi 2 sampai 4 meter, tetapi beberapa Chullpa ada yang tingginya hingga 12 meter. Mereka dibangun selama abad ke 13 dan abad ke-14 oleh penduduk kerajaan Aymara kuno, yang menetap di  Altiplano Bolivia sebelum Inca. Meskipun ada konstruksi serupa yang juga dibangun di Bolivia, Peru dan Chile utara selama periode Inca, namun para arkeolog percaya bahwa struktur tersebut disalin oleh Inca setelah mereka menduduki wilayah kerajaan Aymara.

Chullpa dibangun untuk mengubur para pemimpin suku dan bangsawan, kadang-kadang bersama dengan keluarga besar mereka dan bahkan teman-teman dekat. Mayat orang mati ditempatkan dalam posisi janin dan dibungkus dengan karung dari kulit llama, selimut tenunan atau jerami anyaman, bersama dengan harta benda mereka, makanan dan persembahan. Kadang-kadang lubang kecil dibuat di menara menghadap timur di mana diyakini Matahari terlahir kembali oleh Ibu Bumi setiap hari.


Meskipun mayat tidak dimumikan, tetapi dalam lingkungan kering yang diciptakan oleh makam tertutup, mayat-mayat bisa bertahan selama berabad-abad. Perampok makam telah lama menjarah isinya, meskipun menara masih terpelihara dengan baik dan layak untuk dikunjungi. Meskipun Chullpas tidak unik untuk Sillustani dan ditemukan di seluruh Altiplano, situs ini dianggap yang terbaik dan contoh paling terawetkan dari mereka.







Baca Juga:







Sumber: hiddenunseen.blogspot.com

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar:

Posting Komentar

 

© 2013 Alap-Alap. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top