Jumat, 14 Agustus 2015

Tangga Menuju Surga

22.43

Pada tanggal 15 Juni dini hari, sebuah  balon putih besar yang dipenuhi dengan 6.200 meter kubik helium perlahan naik ke langit di atas pelabuhan pulau Huiyu, Quanzhou, Cina. Melekat pada balon itu adalah sebuah tangga sepanjang 500 meter yang dilapisi sepenuhnya dengan sumbu yang mudah terbakar dan kembang api yang kemudian dinyalakan oleh seniman Cai Guo-Qiang yang telah dikenal sebagai seniman seni piroteknik yang ambisius.



Berjudul Sky Ladder, tangga terbakar kurang lebih selama dua setengah menit di atas pelabuhan dan ini merupakan upaya keempat dari Guo-Qiang dalam mewujudkan cita-citanya. Guo-Qiang sebelumnya telah berusaha membuat Sky Ladder di Bath (1994), Shanghai (2001), dan di Los Angeles (2012), dengan berbagai tingkat keberhasilan, tetapi ketiganya tidak pernah memuaskannya. Dia pertama kali bercita-cita membuat tangga api saat masih anak-anak dan telah mengejar ide itu selama 21 tahun. Dalam acara itu ia mengatakan:

Dibalik Sky Ladder terletak impian masa kecil saya. Meskipun melalui perjalanan hidup yang berliku, saya selalu bertekad untuk mewujudkan hal itu. Proposal saya sebelumnya entah lebih abstrak atau seremonial. Sky Ladder hari ini adalah lembut, dan sangat menyentuh hati saya: ini membawa kasih sayang untuk kampung halaman saya, kerabat dan teman-teman saya. Berbeda dengan usaha saya yang lain, yang waktu penyalaannya dilakukan pada sore hari, kali ini tangga naik menuju matahari pagi, membawa harapan. Bagi saya, ini tidak hanya berarti kembali, tetapi juga awal dari sebuah perjalanan baru.

Sayangnya tidak ada video resmi dari performa kembang api tangga tersebut yang tersedia, tapi beberapa video ponsel telah merebak di internet.








Baca Juga:









Sumber

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar:

Posting Komentar

 

© 2013 Alap-Alap. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top