Kamis, 22 Oktober 2015

Pohon Bergantung di Pantai Kalaloch

Ada pohon yang luar biasa di pantai Kalaloch, yang terletak dalam Taman Nasional Olympic di Washington. Beberapa orang menyebutnya "pohon kehidupan" karena pohon besar itu secara ajaib tampaknya hanya tergantung tetapi tetap hidup.



Pohon itu terletak di utara Kalaloch Lodge, dekat Kalaloch Campground, di tebing yang sebagian longsor karena erosi - tepat di bawah pohon. Pohon ini berpegang ke tanah hanya dengan beberapa sulur akar, dan sebagian besar sulur-sulur akarnya tersebar di kekosongan. Ajaibnya pohon besar itu masih tumbuh dan berkembang dan memiliki daun hijau segar setiap musim semi walaupun tak ada tanah di bawahnya. Tidak ada yang tahu mengapa pohon ini tidak roboh selama badai intens yang melanda pantai.


Pohon itu adalah pohon cemara Sitka, tetapi tidak ada nama resmi. Jadi orang telah menyebutnya dengan berbagai nama seperti "pohon kehidupan" dan "pohon pelarian". Di bawah pohon, terdapat sebuah rongga mirip gua yang beberapa orang menyebutnya "gua akar pohon". Sayangnya tidak ada informasi berapa usia pohon itu atau berapa lama pohon itu telah tergantung di sana.

Gua bawah pohon tercipta oleh sebuah sungai kecil yang membuat jalan ke laut dan telah membawa tanah keluar dari bawah pohon. Diperkirakan ini terjadi beberapa dekade lalu, karena ada suami istri yang rutin berkemah di daerah ini selama 17 tahun dan setiap tahun mereka mengharapkan melihat pohon itu roboh, tetapi tidak terjadi sampai saat ini ...







Baca Juga:








Source: hiddenunseen.blogspot.com

Kembali ke Masa Depan Lebih Mudah daripada ke Masa Lalu

Dalam Film Back To The Future Bagian II, tanggal 21 Oktober, 2015, adalah hari dimana Doc dan Marty tiba dari masa indah tahun 1985. Mereka disambut oleh masa yang penuh dengan mobil terbang, hoverboards dan sepatu yang bisa mengikat sendiri.



Dalam film tersebut, membuat perjalanan dari tahun 1985 ke 2015 adalah mudah. Banyak dari kita mengambil jalan panjang, bepergian secara normal 1 detik per detik melalui waktu. Tapi kita tahu bahwa dimungkinkan untuk melakukan perjalanan dalam waktu yang lebih singkat. Sifat penting dari relativitas khusus adalah dilatasi waktu, di mana sebuah benda bergerak dengan kecepatan relatif terhadap Anda akan mengalami waktu lebih lambat. Kita melihat efek ini di akselerator partikel, di mana partikel-partikel yang tidak stabil yang bergerak dengan kecepatan sangat tinggi akan meluruh lebih lambat daripada peluruhan partikel-partikel yang diam relatif terhadap kita.

Menggunakan dilatasi waktu, jika kita bisa pergi dari Bumi pada kecepatan yang sangat tinggi (mendekati kecepatan cahaya) dan kembali 30 tahun kemudian, maka perjalanan kita mungkin hanya menghabiskan waktu beberapa bulan, sementara puluhan tahun telah berlalu di Bumi. Meskipun daya yang diperlukan untuk perjalanan tersebut adalah jauh melampaui total produksi energi di Bumi, tapi itu dimungkinkan dalam hukum fisika yang kita kenal. Singkatnya bepergian ke masa depan dapat dilakukan dengan relatif mudah. (Ingat kisah Ashabul Kahfi yang maju dalam waktu dengan cepat)


Ketika kita berbicara tentang mesin waktu, bagaimanapun, berarti juga bahwa kita dapat melakukan perjalanan mundur dalam waktu. Kita ingin dapat mengunjungi saat-saat penting dalam sejarah, menonton dinosaurus berjalan di bumi, atau sengaja mencegah ibu kita berpacaran dengan ayah kita. Meskipun itu sebagian besar hanyalah seperangkat plot yang menyenangkan untuk dibuat film, perjalanan waktu telah dipelajari oleh fisikawan dengan rinci. Belum tentu dengan tujuan membangun mesin seperti itu, melainkan untuk mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan teoritis dari relativitas umum. Apa yang fisikawan temukan adalah bahwa perjalanan mundur dalam waktu sangatlah sulit, tapi setidaknya, belum tentu mustahil.

Dalam fisika, mesin waktu dikenal sebagai Closed Timelike Curve (CTC) atau kurva seperti-waktu tertutup. Benda bergerak melalui ruang dan waktu, tetapi tidak pernah dapat melakukan perjalanan melalui ruang lebih cepat dari cahaya. Setiap path (jalan) melalui ruang-waktu yang mematuhi aturan ini dikenal sebagai kurva timelike. Jika kurva timelike bisa entah bagaimana loop kembali pada dirinya sendiri (misalnya saat kita menemui masa muda diri kita sendiri) itu akan menjadi kurva timelike tertutup (CTC), karenanya menjadi mesin waktu.

Ternyata CTC-CTC dimungkinkan dalam relativitas umum. Pada tahun 1949 Kurt Gödel menemukan solusi untuk persamaan Einstein dengan CTCs. Ini menggambarkan alam semesta yang diputar, dan putaran itu menyebabkan beberapa garis waktu atau timeline membuat loop kembali pada diri mereka sendiri. Sementara semesta Gödel adalah solusi matematika untuk relativitas umum, itu bukan fisis. Alam semesta yang sebenarnya tidak berputar dengan cara Model Gödel berputar. Tapi Gödel menunjukkan bahwa CTCs setidaknya secara teoritis mungkin dalam relativitas, dan sehingga solusi-solusi lainnya kemudian dieksplorasi.

Sebuah CTC dalam semesta Gödel

Kita sekarang tahu bahwa apa pun yang memungkinkan perjalanan lebih cepat dari cahaya dapat digunakan untuk menciptakan mesin waktu. Jika kita memiliki warp drive, maka kita bisa menggunakan dilatasi waktu dan warp untuk membuat CTC. Hal yang sama berlaku untuk lubang cacing yang memungkinkan kita untuk membuat cara pintas melintasi jarak kosmik. Sejauh yang kita tahu saat ini, tak satu pun dari keduanya eksis, dan tampaknya batas kecepatan cahaya juga adalah aturan melawan perjalanan waktu.

Lubang cacing dan warp drive yang dapat digunakan untuk membuat mesin waktu.

Tetapi bahkan jika kita asumsikan bahwa perjalanan waktu entah bagaimana dimungkinkan secara fisis, ada juga masalah metafisik dengan perjalanan waktu. Yang paling terkenal adalah apa yang disebut sebagai paradoks kakek. Ini pertama kali diusulkan oleh penulis fiksi ilmiah Nathaniel Schachner pada tahun 1933, dan disinggung dalam seri film Back To The Future. Paradoks Shachner ini menceritakan pelancong waktu yang kembali ke masa lalu dengan niat membunuh kakeknya sebelum kakeknya menikah dan memiliki anak. Karena perbuatan ini akan mencegah lahirnya sang pelancong waktu itu sendiri, maka ia harus tidak bisa membunuh kakeknya, disitulah paradoksnya. Di Back To The Future, Marty tanpa sengaja mencegah orang tuanya untuk pergi ke pesta dansa sekolah, sehingga menempatkan eksistensinya nya dalam bahaya.


Dalam pesta dansa orang tuanya, Marty menyanyikan sebuah lagu yang pada masa itu belum tercipta

Menariknya, paradoks kakek mudah diselesaikan dalam relativitas umum melalui apa yang dikenal sebagai Prinsip Konsistensi Diri Novikov. Jika kita berasumsi bahwa (entah bagaimana) CTCs adalah mungkin, maka prinsip Novikov mengharuskan loop waktu tersebut memiliki konsistensi diri. Jadi jika kita bisa melakukan perjalanan kembali ke masalalu dalam upaya untuk membunuh kakek, maka hanya akan berakhir dengan melukai dirinya. Dia dilarikan ke rumah sakit, di mana dokter yang merawatnya ternyata adalah calon nenek kita. Perjalanan waktu yang kita lakukan menyebabkan mereka untuk bertemu, dan karenanya kita lahir, jadi akan tetap konsisten. Menurut prinsip Novikov, secara fisis tidaklah mungkin untuk membuat sebuah paradoks. Pendekatan konsistensi diri ini digambarkan dalam film perjalanan waktu tahun 80an lainnya yang berjudul Bill & Ted Excellent Adventure.

Film Back to the Future menggunakan take yang berbeda pada perjalanan waktu, yaitu bepergian kembali ke masa lalu akan menelurkan timeline-timeline baru. Meskipun Marty mempertemukan kembali orang tuanya pada akhir film pertama, ada perbedaan kecil ketika ia kembali ke tahun 1985. Di sequel berikutnya diceritakan berbagai timeline terbentuk. Ini mengacu pada apa yang dikenal sebagai model banyak dunia (many worlds model).

Timeline-timeline yang terbentuk dalam film Back to the Future

Dalam teori kuantum, pengukuran objek kuantum mengarah ke hasil yang probabilistik. Tidak seperti yang terlihat dalam fisika Newton dengan sebab dan akibat yang deterministik, teori kuantum hanya dapat memberi kita kemungkinan hasil tertentu. Dalam upaya untuk membawa determinisme untuk pengukuran kuantum, Hugh Everett mengusulkan interprestasi "keadaan relatif" teori kuantum pada tahun 1957. Dalam interpretasi ini, semua kemungkinan hasil dari pengukuran kuantum tersedia, tetapi tindakan pengukuran menyebabkan hasil untuk terpisah dari satu sama lain . Pada dasarnya, pengukuran kuantum menyebabkan alam semesta untuk menjadi alam semesta alam semesta yang terpisah, masing-masing dengan hasil yang berbeda.

Dalam model banyak dunia, apapun keluaran kuantum dari kucing schrodinger, mengarah ke kedua hasil.

Meskipun model Everett tidak sesederhana itu, gagasan bahwa peristiwa-peristiwa atau pilihan-pilihan dapat membagi alam semesta telah menjadi kiasan populer dalam fiksi ilmiah. Ide perjalanan waktu antara dunia-dunia paralel tidak terganggu dengan paradoks perjalanan waktu alam semesta tunggal, tetapi bergantung pada interpretasi longgar dari model yang belum terbukti.

Karena tantangan-tantangan dan paradoks-paradoks pada perjalanan mundur dalam waktu, kebanyakan fisikawan tidak berpikir bahwa perjalanan waktu itu mungkin. Semua masalah metafisik akan hilang jika mesin waktu bukanlah fisikal, dan dalam fisika biasanya jawaban yang paling sederhana adalah yang benar. Jadi mungkin kita harus fokus pada hal-hal yang, meskipun sepertinya tidak mungkin, namun pada prinsipnya mungkin secara fisis. Misalnya seperti ... Timnas Indonesia memenangkan Piala Dunia .... hehehe


Baca Juga:







Sumber: forbes.com

Rabu, 21 Oktober 2015

15 Hewan yang Beradaptasi dengan Lingkungan Gurun

Saat suhu musim panas terus naik, kita mungkin mendinginkan tubuh dengan menyalakan kipas angin atau AC. Tapi tanpa mengenal teknologi modern, hewan-hewan yang membuat rumah mereka di gurun harus menggunakan cara mereka sendiri untuk tetap dingin dan tak terhidrasi.

Melanjutkan artikel sebelumnya tentang Hewan-Hewan yang Beradaptasi dengan Lingkungan Gurun, dibawah ini adalah beberapa cara yang luar biasa yang dikembangkan oleh hewan-hewan yang telah beradaptasi untuk bertahan hidup di padang pasir.




1. Thorny Devil Minum Menggunakan Kulitnya.

Di daerah gurun Australia, air menggenang bisa sangat sulit didapat. Untuk mengatasi masalah ini, thorny devil telah mengembangkan kulit yang dapat menyerap air seperti kertas tinta (disebut "kapilaritas"). Sisik pada tubuhnya yang terstruktur, membuatnya mengumpulkan embun dan menyalurkannya ke sudut mulut, sehingga kadal dapat meminumnya. Anda dapat benar-benar menonton kulit kadal ini menggelap saat menyerap cairan apa pun yang tertinggal bahkan seperti cairan di lumpur.




2. "Sidewinding" Meskipun Terlihat Lucu, Tapi Sebenarnya Sangat Efisien.


Metode pergerakan (locomotion) yang tidak biasa ini digunakan oleh dua spesies ular berbisa-the Sidewinder Gurun Mojave di barat daya Amerika Serikat dan Viper Gurun Namib di Afrika. Tidak hanya membantu ular menjaga traksi pada pergeseran pasir, tetapi memastikan bahwa hanya dua titik dari tubuh hewan yang menyentuh tanah panas pada waktu satu waktu.




3. Cape Ground Squirrel Selalu Membawa Payung.

Asli daerah terkering dari Afrika bagian selatan, hewan pengerat berbulu ni benar-benar dapat menggunakan ekor lebatnya sebagai semacam payung.




4. Unta

Diskusi tentang bertahan hidup di gurun tidak akan lengkap tanpa menyebutkan unta. Kita tahu bahwa punuk unta adalah simpanan lemak, yang dapat digunakan baik sebagai makanan dan sumber air bagi hewan itu ketika keadaan menjadi sulit. Tapi unta juga memiliki rambut tebal di telinga mereka untuk menjaganya dari pasir dan juga bulu mata mereka yang melindungi mata mereka dari pasir juga sangat cantik sehingga tidak ada model di luar sana yang tidak ingin bulu mata seperti itu. Unta juga memiliki lubang hidung yang dapat ditutup, membran nictitating mata, dan kaki lebar yang bertindak seperti sepatu salju di pasir. Selengkapnya tentang unta dapat dibaca disini




5. Unta Bukan Satu-Satunya Hewan yang Menyimpan Lemak untuk Kelangsungan Hidup.

Monster Gila -salah satu dari hanya dua kadal berbisa di dunia- menghabiskan sebagian besar hidupnya di bawah tanah dan bisa bertahan hidup berbulan-bulan hanya dengan dengan lemak yang disimpan dalam ekornya. Ini adalah sedikit trik untuk bertahan hidup selama musim kemarau di habitat Gurun Sonora mereka.




6. Peccary

Peccary, atau Javelina, memiliki mulut yang kuat dan sistem pencernaan khusus yang memungkinkannya untuk mengunyah kaktus (salah satu makanan favorit mereka) tanpa merasakan efek dari ribuan duri kecil. Sebagai bonus tambahan, menggunakan kaktus sebagai sumber makanan adalah cara yang bagus untuk melengkapi asupan air kaktus benar-benar sarat dengan hal-hal tersebut.




7. Burung Sandgrouse Bisa Membawa Air Dalam Bulunya.

Burung ini, ditemukan terutama di padang pasir Asia dan Afrika Utara, memiliki spesialisasi bulu di perutnya yang mampu menyerap jumlah kecil air. Jantan dari spesies akan menggunakan bulu ini seperti spons untuk membawa air kembali ke sarang mereka, yang kemudian mereka bagi dengan rekan-rekan betina dan keturunan mereka.




8. Dorcas Gazelle Tidak Harus Minum Air atau Buang Air Kecil.

Meskipun mereka akan minum air bila tersedia, spesies kecil antelop Afrika Utara ini bisa mendapatkan semua air yang dibutuhkan dari makanannya. Ketika air tidak tersedia, Dorcas Gazelle dapat memadatkan urinnya ke dalam asam urat dengan tujuan konservasi air karena mereka harus menyimpan pun yang mereka dapatkan.




9. Fogstand Beetle Menangkap Tetes Embun

Gurun Namib di Afrika memiliki sangat sedikit air tawar, namun karena kedekatannya dengan laut, menerima dosis kabut harian di jam-jam dingin di pagi hari. Kumbang Fogstand telah belajar untuk berdiri dalam rangka untuk membiarkan kabut mengembun pada tubuh mereka dalam bentuk tetesan air, yang kemudian mereka minum.




10. Tangisan Garam Burung Greater Roadrunner

Proses metabolisme tubuh semua memiliki output yang sering terjadi dalam bentuk mineral. "Hewan yang hidup di lingkungan di mana air banyak tersedia hanya akan menyingkirkan mineral-mineral tersebut melalui urin mereka. Namun bagi hewan yang hidup di lingkungan yang ekstrim, dalam hal ini iklim gurun, di mana mereka tidak ingin mengeluarkan cairan apapun, maka tubuh akan mencari cara lain untuk menyingkirkan mineral-mineral tersebut. Greater roadrunner (Geococcyx californianus) dari Amerika Utara, seperti Dorkas Gazelle dapat bertahan hidup tanpa minum air, telah mengembangkan cara unik untuk menangani masalah ini: mereka mengeluarkan kelebihan garam dari kelenjar di dekat matanya.




11. Tikus Berduri Afrika.

Hewan ini tidak hanya mampu menutup luka melalui proses kontraksi khusus, tetapi kulit mereka yang sangat lemah berarti juga lebih mudah untuk regenerasi, yang memungkinkan tikus berduri afrika yang terluka untuk sembuh dari luka yang dangkal jauh lebih cepat daripada spesies yang lain -  Sebuah proses yang meminimalkan kehilangan darah.




12. Blind Skink Tetap Di bawah Pasir.

Dengan subspesies di Afrika, Asia, dan Australia, kadal tak berkaki aneh ini telah mengembangkan metode cerdik berurusan dengan suhu tinggi permukaan gurun tempat tinggal mereka. Kadal buta ini telah kehilangan kaki dan mata mereka melalui evolusi dan lebih memilih untuk tinggal di bawah tanah di mana mereka membuat terowongan untuk mencari mangsa mereka.




13. Kalajengking

Scorpions bisa memperlambat laju metabolisme mereka, yang memungkinkan mereka untuk "Berhibernasi" meski mereka dalam keadaan bangun.

Kalajengking dapat hidup hingga satu tahun tanpa makan berkat metabolisme khusus mereka. Tidak seperti hewan lain yang mengalami hibernasi musiman, kalajengking masih mampu bereaksi terhadap kehadiran mangsa dengan kecepatan kilat bahkan saat dalam keadaan hibernasi.




14. Kanguru Mendinginkan Diri dengan Mandi Ludah.

Untuk bertahan di musim panas Australia yang keras, kanguru akan mendinginkan diri dengan menjilati kaki depan mereka. Sebuah jaringan khusus dari pembuluh darah di kaki memungkinkan hewan ini untuk mengurangi suhu tubuh mereka dengan cepat melalui penguapan air liur karena kanguru kekurangan kelenjar keringat reguler.




15. Addax Antelope Berubah Warna Seiring Musim.

Hewan asli Gurun Sahara lainnya, antelop Addax jarang perlu minum air untuk bertahan hidup. Untuk mengatasi terik matahari padang pasir yang tak kenal ampun, Addax "memakai mantel" berwarna putih di musim panas untuk memantulkan sinar matahari, tetapi di musim dingin, mantelnya berubah kecoklatan-abu-abu sehingga dapat lebih menyerap panas.



Baca Juga:








Source

Menciptakan Petir Vulkanik di Laboratorium

Banyak gunung berapi saat meletus disertai dengan petir vulkanik pada kolom abu nya yang menjulang tinggi.


Sakurajima

Meskipun kita bisa mengambil foto petir vulkanik ini saat letusan gunung berapi, namun jauh lebih sulit untuk mengambil pengamatan ilmiah rinci. Dalam kata-kata para peneliti di Ludwig Maximilian University (LMU) di Jerman, kemampuan untuk melakukan pengamatan langsung di ventilasi vulkanik selama letusan adalah "sangat terhambat." Menyelinap dekat dengan mulut gunung berapi yang meletus adalah sangat berbahaya, dan peralatan yang digunakan untuk mengumpulkan data akan menjadi bulan-bulanan lingkungan yang dinamis yang mungkin akan menghancurkannya. Untuk menyiasati hal ini, Corrado Cimarelli dan timnya membangun gunung berapi di laboratorium mereka.

Gunung Colima Meksiko

Eyjafjallajökull


Video diatas mengungkapkan pertunjukan cahaya intens yang dikenal sebagai "dirty thunderstorm" yaitu awan abu vulkanik yang super bermuatan menciptakan petir-petir vulkanik selama letusan gunung berapi Calbuco, salah satu gunung berapi paling berbahaya Chile, awal tahun ini.


Para volcanologists tersebut melakukan eksperimen mereka dengan menggunakan abu alami yang diperoleh dari beberapa gunung berapi, termasuk Eyjafjallajökull. Abu dimuat ke dalam tabung kejut (shock tube) dan tunduk pada jenis tekanan seperti yang ditemukan di ruang magma gunung berapi aktif sesaat sebelum letusan. Setelah dekompresi mendadak, abu dikeluarkan secara vertikal di kolom turbulen yang terdiri dari campuran gas dan partikel padat dari abu. Dan memang, para peneliti mengamati kilatan petir, berukuran puluhan sentimeter panjangnya, dalam kolom, di mana tabrakan dan fragmentasi partikel abu mengarah pada penciptaan permukaan-permukaan bermuatan. Ketika permukaan-permukaan yang berbeda muatan berinteraksi, energi listrik didisipasikan sebagai petir.

Tim mencatat dinamika proses dengan bantuan kamera berkecepatan tinggi yang dapat menangkap gerakan yang tak terlihat dengan mata telanjang. Selain itu, mereka mengukur distribusi muatan listrik menggunakan dua antena.

Para peneliti merilis dua video dari percobaan. Yang pertama menggunakan 74,3 gram abu vulkanik yang nyata yang diambi dari gunung berapi, diayak untuk memastikan semua partikel berdiameter antara 250 dan 355 mikrometer. Seluruh video berdurasi 8 milidetik secara real time, direkam pada frame rate 50.000 fps.



Yang kedua adalah hal yang sama, tetapi dengan kelembaban rendah (53%, dibandingkan dengan 61% kelembaban di Video # 1), dan berdurasi 5 milidetik secara real-time, direkam pada frame rate 25.000 fps pada waktu pemaparan yang lebih tinggi.



Studi baru ini menegaskan bahwa terjadinya petir vulkanik berhubungan dengan jumlah relatif partikel yang sangat halus pada kolom gas dan material vulkanik. Semakin kecil partikel, semakin besar jumlah kilat yang teramati. "Yang pada gilirannya berarti bahwa pengamatan petir vulkanik dapat memungkinkan seseorang untuk menyimpulkan distribusi konsentrasi dan ukuran partikel abu yang dikeluarkan selama letusan. Dan informasi ini sangat penting bagi upaya untuk memprediksi bagaimana partikel akan berperilaku di atmosfer, dan bagaimana mereka mungkin mempengaruhi lalu lintas udara, "kata Corrado Cimarelli. - Semua orang ingat akan gangguan yang menyebabkan jadwal penerbangan transatlantik dan Eropa oleh awan abu yang dilepaskan selama letusan Eyjafjallajökull pada bulan April 2010.

Temuan baru ini juga memberikan kontribusi untuk pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme yang mendasari pelucutan diri (self charging) partikel debu yang mengalami turbulensi. Mereka dengan demikian relevan tidak hanya untuk fenomena atmosfer lainnya, seperti badai pasir, tetapi juga untuk proses industri yang melibatkan interaksi antara aliran mobile dengan materi partikulat.


Baca Juga:






Source: phys.org

Selasa, 20 Oktober 2015

Lambayeque - Lembah dengan Ratusan Piramida

Peru dengan cepat menjadi ibukota piramida dunia. Tidak hanya memiliki salah satu piramida tertua di dunia (Caral), dengan penggalian-penggalian yang dilakukan para arkeolog, lebih banyak lagi kompleks piramida ditemukan.


Tucume

Pada akhir 1870-an, seorang insinyur Jerman bernama Hans Bruning bekerja pada pengembangan mesin baru untuk industri gula tebu di Peru. Sementara ia ada di sana, ia melihat orang-orang lokal melebur artefak emas dan perak yang mereka temukan di daerah; tertarik dengan makna sejarah artefak ini, ia memutuskan untuk mencoba dan menemukan dari mana mereka berasal. Akhirnya, ia menemukan sebuah peradaban yang hilang, masyarakat pembangun piramida yang pernah mendiami lembah Lambayeque dari sekitar 750 M. Mereka membangun piramida bata pada skala besar dan dalam jumlah besar, yang kemudian ditinggalkan. Seiring waktu batu bata telah sangat terkikis sehingga membuat piramida tampak seperti formasi bentang alam, dua ratus lebih 'gunung-gunung' memenuhi lembah. Bruning meninggal sebelum dia bisa menemukan rahasia peradaban yang hilang ini, tetapi sejak itu para arkeolog telah terpesona dengan temuannya.

Orang-orang yang tinggal di sana tidak mengenal tulisan, dan mereka tidak meninggalkan catatan apapun tentang mereka. Kebanyakan sejarawan sekarang menyebut mereka sebagai Lambayeque, nama lembah di mana mereka hidup dan mati, meskipun kadang-kadang mereka disebut sebagai Sica.

Sica terobsesi dengan pembangunan piramida besar, pada skala yang tidak terlihat di tempat lain di Amerika Selatan. Ada begitu banyak piramid di lembah ini sehingga ribuan orang harus menghabiskan seluruh hidup mereka dalam membangun piramid-piramid ini. Mengapa? Apa tujuan piramid-piramid ini dibuat? Dan apa yang terjadi pada peradaban misterius yang membangunnya? Para arkeolog telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikan teka-teki ini, dan mereka telah menemukan kota-kota di lembah yang memberikan mereka beberapa jawaban.

Seperti penduduk asli lain dari Peru - Chimu, Inca - Sica menyembah dewa cuaca dan alam. Dewa badai dan dewa petir sangat kuat, tapi para dewa dari pegunungan lah yang mereka beri penghormatan khusus. Sejarawan percaya bahwa mereka memulai program membangun piramida mereka untuk menciptakan 'replika gunung' dimana mereka bisa beribadah dan mengambil hati dewa-dewa. Para elit Sica - yang mungkin telah berfungsi sebagai semacam imamat dan terlihat sebagai perantara antara rakyat dan dewa-dewa mereka - mungkin memupuk kultus piramida ini sebagai sarana mempertahankan posisi mereka sendiri.

Makam Penguasa Sipan. Harta digali di lembah Lambayeque.

Dan ada kebutuhan besar untuk intervensi para dewa di lembah Lambayeque. Lembah Lambayeque terletak dekat dengan fenomena yang dikenal sebagai El Nino yang menyebabkan kondisi cuaca ekstrim berkala di daerah itu selama ratusan tahun. Batan Grande - salah satu kota terpenting Sica - dilanda kekeringan yang mengerikan di abad kesebelas yang berlangsung selama tiga puluh tahun atau lebih. Ketika upaya memohon kepada para dewa gagal dan kekeringan tetap berlanjut, Batan Grande ditinggalkan. Ada bukti bahwa struktur di atas piramida, yang adalah tempat para elit berdiam, dibakar dalam upaya pensucian. Setelah meninggalkan Batan Grande, Sica pindah ke situs lain dan mulai membangun pemukiman besar kedua, yaitu kota Tucume.

Batan Grande

Pada Tucume - seakan keputus-asaan membuat pembangunan piramida menjadi obsesi - Sica membangun dua puluh enam struktur yang monumental. Setidaknya dibutuhkan sekitar 2000 orang per tahun untuk membuat batu bata untuk satu piramida.


Kadang-kadang para dewa bisa dirayu dengan hadiah dan pengorbanan hewan. Tapi, jika cara-cara tersebut gagal, Sica melakukan pengorbanan manusia sebagai jalan terakhir. Ada sebuah kuburan massal di luar kuil di Tucume yang berisi tubuh-tubuh tanpa kepala dari pria, wanita dan anak-anak berusia semuda lima tahun. Mayat-mayat tidak menunjukkan bukti perlawanan, dan penggalan yang membunuh mereka sangat rapi; para arkeolog yang menyelidiki situs percaya bahwa para korban dibius dengan amalya, ramuan yang menginduksi kelumpuhan sehingga pemenggalan kepala mereka dapat dilakukan secara rapi dan tanpa perlawanan. Setidaknya ada 119 korban menghadapi kematian mereka, tidak melawan, tapi mungkin sangat menyadari apa yang akan terjadi pada mereka. Daerah di sekitar situs kuno masih disebut secara lokal sebagai Purgatorio (Purgatory) dan diperkirakan telah dikutuk. Ironisnya itulah yang telah memungkinkan pelestarian artefak-artefak antik yang ditemukan di sana karena reputasinya yang menyeramkan membuat para perampok situs perlu berpikir berkali-kali untuk melakukan pencurian disana.

Para penguasa Sica tampaknya tidak membuat upaya penaklukan daerah lain tetapi akhirnya mereka dikalahkan dan berasimilasi dengan kerajaan Chimu sekitar 1375 M, dan kemudian dikuasai oleh Inca (1450-1532 AD) sebelum spanyol datang.






Meskipun Tucume kini telah dianalisis dengan benar, namun sebagian besar belum diakui sampai Thor Heyerdahl tertarik dengan kompleks ini pada tahun 1988. Heyerdahl dan timnya menafsirkan signifikansi budaya temuan mereka, implikasi yang lebih besar dari arsitektur situs, struktur piramida yang menarik, dan artefak mengesankan ditemukan. Penemuan paling menarik terkait dengan penyelidikan Heyerdahl tentang kemungkinan perjalanan laut dan pembangunan kapal oleh penduduk awal Tucume. Di antara temuan ada yang menggambarkan manusia burung mengendalikan perahu di tengah gelombang antropomorfik.


Baca Juga:







Senin, 19 Oktober 2015

Bhangarh - Kota Paling Berhantu di India

Ditinggalkan dan dibiarkan terbaring selama 400 tahun, membuat tempat ini menjadi tempat yang paling menyeramkan dan di klaim paling berhantu di India. Terletak di antara kota Delhi dan Jaipur di negara bagian Rajasthan, alasan sebenarnya mengapa kota benteng ini ditinggalkan telah hilang dari sejarah, meskipun ada beberapa legenda seputar nasibnya. Bahkan saat ini tidak ada yang diperbolehkan untuk memasuki kota hantu Bhangarh setelah senja - dikatakan bahwa jika ada yang nekat melakukannya, maka tidak akan pernah kembali.



Di dalam kota masih ada candi megah untuk dewa Hindu utama: Shiva, Lavina Devi dan Gopinath tetapi kerumunan jamaah yang berteriak-teriak untuk masuk ke kuil sudah lama berlalu. Kota ini pertama kali dibangun pada masa pemerintahan Bhagwant Das, seorang maharaja besar, di tahun 1573. Dikatakan bahwa seorang guru/rahib lokal dimintai izin untuk membangun kota.

Guru, yang bernama Balu Nath, memberi izin kota yang akan dibangun tetapi dengan satu syarat.. Kota yang akan dibangun di dekat tempat pertapaannya itu, bayangannya tidak boleh menutup tempatnya bertapa, setiap saat ia keluar harus tidak tertutupi oleh bayang-bayang Bhangarh. Jika ini dilanggar, maka penduduk kota akan hancur.


Segera setelah selesai dibangun, kota menjadi rumah bagi populasi lebih dari 10.000. Banyak bangunan non-agama juga dibangun dari batu - tanda kemakmuran para penduduknya yang berharap mereka berada di sana untuk waktu yang sangat lama.

Bhangarh memperoleh reputasi dalam hal tampilan kekayaan pada arsitekturnya dan dekadensi penduduknya. Mereka diduga diperintahkan oleh maharajah untuk memakai perhiasan mereka setiap saat, dibayar dari kekayaan yang tak terbayangkan. Mereka kemudian menjadi hedonis dan tak bermoral. Budaya di seluruh dunia memiliki kisah kota yang mengalami penurunan moral dan gaya hidup, sehingga Anda mungkin telah menebak apa yang terjadi berikutnya.


Namun dikatakan bahwa perintah Balu Nath sebelum kota dibangun telah dilupakan dalam satu generasi. Anak maharaja, Chhatr Singh, memutuskan untuk memperbesar istananya, membangun beberapa lantai baru dan meningkatkan tingginya. Tak lama setelah itu, bencana (tidak jelas bencana apa) pun kemudian melanda kota.

Sejarawan awalnya percaya bahwa ditinggakannya kota itu karena penaklukan. Namun bangunan tetap sangat utuh untuk usia mereka dan tidak menunjukkan tanda-tanda perang pernah terjadi di atau sekitar kota. Benteng dan dinding masih utuh. Oleh karenanya sejarawan sekarang berpikir bahwa desersi kota yang paling mungkin adalah karena bencana alam seperti wabah penyakit yang berkontribusi terhadap ditinggalkannya kota.


Mitos lain menyangkut seorang putri cantik, Ratnavati. Seorang penyihir muda jatuh cinta dengan dia tapi tahu bahwa perasaannya tidak akan pernah dibalas. Jadi, ia membuat ramuan ajaib yang akan membuat sang putri jatuh cinta kepadanya. Namun putri mengetahui rencana jahat si penyihir dan membanting gelas ramuan ajaib ke tanah.

Ramuan ajaib berubah menjadi batu dan menghancurkan penyihir malang. Kata-kata terakhirnya adalah kutukan pada putri dan istana. Dalam setahun akan terjadi pertempuran besar dan sang putri menjadi salah satu dari banyak korbannya.


Apakah anda percaya atau tidak pada legenda-legenda diatas, yang jelas itu adalah sebuah cerita yang menarik, yang tidak asing bagi sebagian besar budaya-budaya lainnya.

Apapun yang menyebabkannya, yang jelas kota tidak lagi menjadi pusat pemerintahan lokal setelah tahun 1630. Sebuah populasi kecil eked hidup di antara sisa-sisa bangunan. Mereka yang selamat dari bencana sebelumnya meninggalkan Bhangarh tidak pernah kembali setelah kelaparan yang mengerikan pada tahun 1783.

Mereka meninggalkan bangunan-bangunan batu utuh di belakang mereka. Luar biasanya, batu-batu itu tidak pernah digunakan kembali untuk proyek-proyek pembangunan lainnya, dan hanya menambah reputasi tempat itu sebagai tempat berhantu.





Hari ini kota menjadi atraksi wisata yang populer. Untuk memudahkan pengunjung, sebuah desa kecil sekitar 1000 jiwa telah bermunculan di pinggiran nya. Para penduduk desa akan bercerita kepada anda bahwa suara musik dan tawa akan terdengar dari kota di malam hari. Namun tidak ada yang berani masuk untuk menyelidikinya.


Baca Juga:





Sumber: Kuriositas
Diberdayakan oleh Blogger.

 

© 2013 Alap-Alap. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top