Minggu, 20 September 2015

Jarak Sesungguhnya dari Galaksi yang Sangat Jauh

Beberapa waktu yang lalu ada makalah yang membicarakan konfirmasi penemuan galaksi paling jauh yang ditemukan sejauh ini diterbitkan di Nature. Galaksi, yang dikenal sebagai z8 GND 5296 memiliki pergeseran merah 7.51. Anda dapat melihat galaksi tersebut dalam gambar di bawah ini.



Jadi seberapa jauh galaksi ini? Itu tergantung pada definisi jarak yang mana yang Anda maksudkan.

Ketika menentukan jarak galaksi jauh seperti ini, para astronom biasanya memberikan nilai murni dalam hal pergeseran merah, yang sering dikenal sebagai z. Untuk menghitung pergeseran merah z dari suatu objek, kita harus mencari garis emisi atau absorbsi  yang dapat kita identifikasi, misalnya garis emisi hidrogen. Kita kemudian membandingkan panjang gelombang yang teramati dari garis emisi obyek dengan garis dari objek standar (tidak mengalami pergeseran merah). Perbedaan antara panjang gelombang yang diamati dengan panjang gelombang standar dibagi dengan panjang gelombang standar akan memberi kita nilai z.


Jika tidak ada pergeseran merah, maka tidak ada perbedaan antara garis diamati dengan garis standar, maka z adalah nol. Dengan demikian pergeseran merah akan selalu bernilai positif. Secara teknis tidak ada batasan untuk nilai z, tapi nila z tertinggi yang pernah termati sekitar z = 12. z lebih besar juga berarti jarak yang lebih jauh. Karena perluasan alam semesta, cahaya dari galaksi yang jauh akan mengalami pergeseran merah lebih besar daripada cahaya dari galaksi dekat. Jadi galaksi dengan pergeseran merah terbesar adalah yang paling jauh.

Alasan astronom menggunakan pergeseran merah bukannya jarak, adalah bahwa z diukur murni hasil pengamatan. Ya, kita tahu bahwa z lebih besar berarti jarak yang lebih jauh, tapi jika menggunakan istilah jarak maka akan tergantung pada model yang kita gunakan untuk alam semesta. Sedangkan dengan z kita tidak harus mengasumsikan model apapun.

Karena galaksi z8 GND 5296 memiliki nilai z =7.51, maka berapa jauh galaksi itu? Hal pertama yang perlu kita lakukan adalah mengubah pergeseran merah ke waktu tempuh cahaya sejak meninggalkan galaksi. Setelah cahaya meninggalkan galaksi, alam semesta juga mengembang, yang berarti cahaya akan mengalami pergeseran merah saat bepergian. Dengan menggunakan model standar kosmologi kita dapat menentukan cahaya meninggalkan z8 GND 5296 sekitar 13,1 miliar tahun yang lalu.

Anda mungkin berpikir menghitung jarak dari waktu tempuh cahaya itu sederhana. Karena kecepatan cahaya adalah konstan, dan jika bepergian 13,1 miliar tahun dari sebuah obyek maka  obyek tersebut harus 13,1 miliar tahun cahaya jauhnya. Namun alam semesta telah meluas sepanjang sejarahnya, jadi kita tidak bisa mengatakan bahwa galaksi itu 13,1 miliar tahun cahaya jaraknya dari kita, apalagi mengatakan bahwa galaksi itu 13,1 milliar tahun cahaya jaraknya saat cahaya meninggalkannya, karena alam semesta terus mengembang sementara cahaya bepergian. Jadi galaksi itu sebenarnya jaraknya lebih dekat saat cahaya meninggalkannya.

Jarak galaksi  z8 GND 5296 dari kita ketika cahaya memulai perjalanannya dapat dihitung dengan apa yang dikenal sebagai jarak diameter sudut (Angular Diameter Distance - DA). Untuk galaksi z8 GND 5296, jarak sesungguhnya adalah sekitar 3,4 miliar tahun cahaya. Itu berarti cahaya dari z8 GND 5296 memulai perjalanannya saat masih berjarak 3,4 miliar tahun cahaya jauhnya, namun karena perluasan alam semesta, maka cahaya butuh 13,1 miliar tahun untuk mencapai kita.

Untuk menghitung jarak galaksi z8 GND 5296 sesungguhnya saat ini, Anda harus mulai dengan fakta bahwa galaksi tersebut adalah 3,4 miliar tahun cahaya jauhnya dari kita 13,1 miliar tahun yang lalu dan menghitung seberapa banyak alam semesta telah mengembang sejak saat itu. Hal ini dikenal sebagai jarak comoving. Dan hasilnya sekitar 29,3 miliar tahun cahaya.

Contoh: Dua galaksi yang dekat satu sama lain ketika alam semesta baru berusia 1 miliar tahun. Galaksi pertama memancarkan pulsa cahaya. Galaksi kedua tidak menerima pulsa sampai alam semesta berusia 14 miliar tahun. Pada saat ini, kedua galaksi dipisahkan oleh jarak sekitar 26 miliar tahun cahaya; pulsa cahaya telah melakukan perjalanan selama 13 miliar tahun; dan pandangan orang-orang yang menerima pulsa cahaya dalam galaksi kedua adalah gambar galaksi pertama ketika berumur 1 miliar tahun dan galaksi pertama hanya sekitar 2 miliar tahun cahaya jauhnya.

Jadi cahaya dari z8 GND 5296 yang memiliki pergeseran merah z = 7.51, berarti cahaya meninggalkan galaksi 13,1 miliar tahun yang lalu ketika galaksi berjarak 3,4 miliar tahun cahaya dari kita. Sekarang jarak galaksi tersebut menjadi 29,3 miliar tahun cahaya.

Semua penjelasan diatas mungkin agak menyulitkan bagi banyak orang. Ini adalah alasan lain mengapa para astronom fokus pada z.


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Ada empat skala jarak yang berbeda yang umumnya ditemukan dalam kosmologi:

1. Jarak Luminositas (Luminosity Distance - DL)
Dalam alam semesta yang mengembang, galaksi yang sangat jauh akan jauh lebih redup daripada yang kita harapkan karena foton cahaya menjadi teregang dan tersebar di wilayah yang luas. Inilah sebabnya mengapa teleskop besar diperlukan untuk melihat galaksi-galaksi yang sangat jauh. Galaksi-galaksi yang paling jauh yang terlihat dengan teleskop luar angkasa Hubble begitu redup sehingga mereka muncul seolah-olah mereka seperti 350 miliar tahun cahaya jauhnya meskipun sebenarnya mereka lebih dekat.

Jarak Luminositas bukan skala jarak yang realistis tetapi berguna untuk menentukan bagaimana galaksi redup yang sangat jauh terlihat bagi kita.

2. Jarak Diameter Sudut (Angular Diameter Distance - DA)
Dalam alam semesta yang mengembang, kita melihat galaksi-galaksi di dekat tepi alam semesta yang terlihat, saat mereka masih sangat muda hampir 14 miliar tahun yang lalu karena cahaya mereka membutuhkan waktu hampir 14 miliar tahun untuk mencapai kita. Namun, galaksi-galaksi tersebut tidak hanya muda tapi mereka juga pada waktu itu lebih dekat kepada kita.

Galaksi paling redup yang terlihat dengan Teleskop Ruang Angkasa Hubble hanya beberapa miliar tahun cahaya dari kita ketika mereka memancarkan cahaya mereka. Ini berarti bahwa galaksi yang sangat jauh terlihat jauh lebih besar daripada sebenarnya karena seolah-olah mereka hanya sekitar 2 atau 3 miliar tahun cahaya dari kita (meskipun mereka juga sangat sangat samar - lihat Jarak Luminosity diatas).

Jarak Diameter Sudut merupakan indikasi yang baik (terutama di alam semesta "datar" seperti kita) dari bagaimana galaksi-galaksi yang dulunya dekat dengan kita ketika memancarkan cahaya yang kita lihat sekarang.

3. Jarak Comoving (Distance Comoving - DC)
Jarak Comoving Jarak adalah skala jarak yang meluas dengan alam semesta. Ini memberitahu kita di mana galaksi sekarang meskipun pandangan kita tentang alam semesta jauh adalah ketika itu jauh lebih muda dan lebih kecil. Pada skala ini tepi paling luar dari alam semesta yang terlihat, saat ini sekitar 47 miliar tahun cahaya jaraknya dari kita meskipun galaksi paling jauh yang mungkin dapat terlihat oleh Hubble Space Telescope saat ini sekitar 32 miliar tahun cahaya dari kita.

Jarak Comoving Jarak adalah kebalikan dari Jarak Diameter Sudut - karena ini memberitahu kita di mana galaksi sekarang daripada di mana mereka ketika mereka memancarkan cahaya yang kita lihat sekarang.

4. Jarak Waktu Tempuh Cahaya (Light Travel Time Distance - DT)
Jarak Waktu Tempuh Cahaya merupakan waktu yang dibutuhkan untuk cahaya dari galaksi jauh untuk mencapai kita. Ini adalah apa yang dimaksud ketika dikatakan bahwa alam semesta terlihat memiliki radius 14 miliar tahun cahaya - itu hanya sebuah pernyataan bahwa alam semesta adalah sekitar 14 miliar tahun dan cahaya dari sumber yang lebih jauh belum sempat mencapai kita.

Jarak Waktu Tempuh Cahaya adalah pengukuran waktu sebagai ukuran jarak. Hal ini berguna terutama karena memberitahu kita berapa usia pandangan galaksi yang kita lihat.


Untuk jarak yang kecil (di bawah sekitar 2 miliar tahun cahaya) semua empat skala jarak diatas akan konvergen dan menjadi sama, sehingga jauh lebih mudah untuk menentukan jarak ke galaksi di alam semesta lokal di sekitar kita.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Baca Juga:







Source: Brian Koberlein

Pengertian Hukum, Hipotesis dan Teori dalam Sains

Ketika berbicara tentang ide-ide ilmiah, kita sering mendengar istilah-istilah seperti teori, hipotesis, fakta, hukum, model, dll.  Beberapa istilah ini digunakan dalam percakapan sehari-hari, tetapi dengan arti yang lain dari arti ilmiah mereka. Seseorang mungkin mengatakan mereka punya teori, saat sebenarnya yang mereka punya adalah ide. Orang berbicara tentang hukum-hukum ilmiah seolah-olah mereka adalah fakta, atau menggunakan frase "cuma teori" untuk membedakannya dari beberapa kebenaran ideal. Jadi apa istilah-istilah tersebut dalam arti ilmiah?




Tiga besar dalam nomenklatur ilmiah adalah: hukum, hipotesis dan teori.

HUKUM
Sebuah hukum ilmiah adalah relasi empiris yang dapat diringkas dalam cara yang singkat baik secara lisan ataupun matematis, dan telah divalidasi oleh eksperimen, seperti Hukum Newton tentang Gerak. Dalam arti sempit, hukum harus berlaku tanpa kecuali. Inilah rasa yang sering digunakan ketika mengacu pada "hukum alam". Namun karena sejarah mereka, ada banyak hal yang kita sebut sebagai hukum yang sekarang kita tahu tidak ketat berlaku. Hukum Kepler dari Gerak Planet, misalnya, tidak sepenuhnya benar karena interaksi gravitasi antara planet-planet. Hukum Kepler hanyalah pendekatan yang masuk akal, tapi kita masih merujuk kepada mereka sebagai hukum karena sejarah mereka. Lebih buruk lagi, kita memiliki hal-hal seperti Hukum Bode untuk jarak planet, yang bukan merupakan hubungan yang valid sama sekali. Hal penting tentang hukum ilmiah, adalah bahwa mereka murni observasional. Sebuah hukum ilmiah tidak mengusulkan mekanisme yang mendasari, itu hanya merupakan hubungan yang teramati.

HIPOTESIS
Hipotesis adalah ide atau teori yang diusulkan yang dapat diuji baik secara eksperimental atau observasional. Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut. Dalam upaya pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja menimbulkan atau menciptakan suatu gejala. Kesengajaan ini disebut percobaan atau eksperimen. Sebuah hipotesis dapat difalsifikasikan dengan bukti pengamatan saja, tanpa perlu eksperimen yang berulang.

TEORI
Sebuah teori adalah hipotesis yang komprehensif atau set hipotesis yang telah divalidasi oleh pertemuan bukti dari berbagai sumber observasional dan / atau eksperimental. Biasanya teori mengacu pada sesuatu yang divalidasi dengan baik oleh bukti ilmiah yang telah menjadi aspek mendasar dari bidangnya. Sebuah teori tidak pernah benar-benar dapat dibuktikan benar, sehingga selalu mungkin bahwa sebuah teori dasar dapat ditemukan tidak valid, tapi sangat-sangat jarang. Akan membutuhkan bukti tak terbantahkan untuk membatalkan teori semacam itu.  Sebuah hipotesis baru harus mampu menjelaskan semua bukti pengamatan dari teori lama, dan juga harus memperhitungkan bukti baru yang menyanggah teori lama. Dan harus melakukan hal ini ke tingkat yang sama dan presisi (jika tidak lebih baik) daripada teori yang digantikannya. Hal ini terjadi, misalnya ketika teori mekanika quantum menggantikan mekanika Newton untuk hal-hal seperti atom dan molekul, dan ketika relativitas umum menggantikannya untuk objek-obyek yang lebih besar.


Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa jumlah "kebenaran" tidak meningkat pada setiap tingkat. Ini bukan kasus dimana hipotesis menjadi teori dan teori menjadi hukum. Sebuah hipotesis dapat menjadi teori, tetapi lebih sering beberapa hipotesis diintegrasikan ke dalam teori umum. Dan juga tidak harus menjadi hukum, karena hukum adalah sebuah hubungan yang diamati. Biasanya malah hipotesis dan teori-teori yang dibangun dari hukum-hukum, seperti Teori Gravitasi dibangun di atas hukum Newton tentang gerak dan hukum gravitasi. Dalam sains, teori adalah hal pokok, karena sangat divalidasi oleh realitas bukti ilmiah.

Ada beberapa variasi dalam penggunaan dalam bidang ilmu yang berbeda, dan bahkan individu yang berbeda dalam bidang tertentu. Biasanya beberapa ilmuwan astrofisika menyebut "Model" untuk hal-hal yang hipotesis. Jadi Modified Newtonian Dynamics (Mond) adalah model yang telah sebagian besar (tetapi tidak seluruhnya) tidak valid oleh bukti pengamatan, sedangkan materi gelap adalah model kuat yang sebagian besar telah (meskipun tidak sepenuhnya) divalidasi oleh bukti pengamatan. Penggunaan kata Model memang bagai jembatan yang baik antara penggunaan umum dan ilmiah yang menunjukkan bahwa itu lebih dari sekedar ide belaka, tetapi juga bahwa itu masih terbuka untuk diteliti dan dibantah.

Dengan semua istilah-istilah ini, tujuannya adalah untuk mengejar pemahaman yang lebih dan lebih luas dari alam semesta. Jadi kita menemukan hukum-hukum, mengembangkan hipotesis-hipotesis, dan menguji mereka sampai mereka gagal atau dimodifikasi dan diintegrasikan ke dalam hipotesis-hipotesis yang lebih baik. Dan mendorong untuk terciptanya teori yang mendalam dan kuat yang mewakili pemahaman terbaik kita mengenai alam.


Baca Juga:







Sumber: Brian Koberlein

Apakah Hukum Fisika dapat Dilanggar?

Salah satu asumsi yang dimiliki oleh para ilmuwan tentang alam semesta adalah bahwa ada hukum-hukum fisika mutlak yang menggambarkan atau mengatur perilaku kosmos. Mereka sering disebut sebagai Hukum Fisika atau hukum alam. Tentu saja teori-teori ilmiah yang telah dibangun dan berkembang selama berabad-abad dari percobaan dan pengamatan, juga disebut sebagai hukum fisika. Keduanya tidak selalu sama, itulah mengapa kita kadang-kadang mendengar bahwa beberapa penemuan baru dikatakan sebagai "melanggar hukum fisika."



Meskipun AMJG tidak terlalu suka istilah diatas, namun itu memunculkan pertanyaan yang menarik. Dapatkah hukum fisika dilanggar?

Jika Anda mengambil posisi bahwa terdapat beberapa set hukum-hukum fisika mutlak di alam, maka jawabannya adalah "tidak dapat dilanggar!". Setiap pelanggaran dari teori-teori ilmiah yang telah dibangun oleh para ilmuwan, hanya akan menunjukkan bahwa "hukum fisika" tersebutt bukanlah Hukum Fisika yang sebenarnya dan karena itu harus diubah, dimodifikas dan disesuaikan. Namun, jika Anda mengambil posisi bahwa hukum fisika adalah pengetahuan yang kita ketahui dan miliki dari alam semesta, maka jelas hukum fisika "dapat dilanggar!" (karena tentu pengetahuan kita manusia terbatas). Tujuan para ilmuwan kemudian menemukan dan membangun satu set hukum-hukum fisika yang tidak dapat dilanggar.

Meskipun tampaknya masuk akal untuk menganggap bahwa ada beberapa set hukum-hukum fisika yang mutlak, namun para ilmuwan tidak memiliki cara untuk membuktikan hal itu. Ide ini adalah asumsi metafisik yang tidak pernah dapat diuji. Para ilmuwan mungkin menemukan aturan mutlak alam semesta melalui studi ilmiah, tapi mereka tetap tidak pernah bisa yakin mengenai kemungkinan adanya beberapa proses yang melanggar aturan diluar sana yang belum diamati. Para ilmuwan juga mungkin mencapai titik di mana mereka tidak memiliki cara untuk membedakan antara model-model yang bersaing. Misalnya, ide model inflasi kosmik awal akan menjelaskan hal-hal seperti mengapa alam semesta tampaknya seragam. Setelah BICEP2 menemukan bahwa kehadiran debu di alam semesta dapat mengaburkan bukti dari inflasi kosmik awal, maka bagaimana mereka tahu bahwa inflasi kosmik awal benar-benar terjadi atau tidak?

Tentu saja ada kemungkinan bahwa tidak ada Hukum Fisika Mutlak. Yang ada mungkin hanya aturan pendekatan atau perkiraan yang kita dapat temukan, seperti permainan Twenty Questions. Salah satu kekuatan dari ilmu pengetahuan adalah bahwa ia tetap berlaku bahkan jika hukum mutlak tidak ada. Teori-teori yang berkembang selama ini hanya sebaik bukti-bukti, dan selalu terbuka untuk perbaikan.

Itulah mengapa para ilmuwan suka menemukan beberapa fenomena baru yang "melanggar hukum fisika." Ini berarti mereka dapat belajar sesuatu yang baru tentang alam semesta.


Baca Juga:









Source: Brian Koberlein

Sabtu, 19 September 2015

Pesona Pulau Padar

Pulau Padar adalah salah satu pulau dari tiga pulau utama di Taman Nasional Komodo. Pulau ini yang paling kecil diantara kedua pulau lainnya. Letak Pulau Padar berada di antara pulau Rinca dan Pulau Komodo. Sehingga anda bisa melihat keseluruhan Taman Nasional Komodo. Dan pulau ini lebih dekat ke pulau Rinca dibandingkan dengan Pulau Komodo yang dipisahkan oleh Selat Lintah.




Mungkin nama Pulau Padar kurang familiar di telinga wisatawan karena namanya kalah tenar dengan Pulau Komodo. Meskipun begitu keindahan panorama Pulau Padar tidak kalah dengan kedua pulau lainnya di Taman Nasional Komodo. Disekitar Pulau Padar terdapat beberapa pulau kecil yang indah dan unik.

Dari atas bukit yang berada di Pulau Padar anda bisa melihat pulau pulau kecil tersebut dan kedua pulau lainnya. Di atas bukit inilah keindahan Pulau Padar akan tampak jelas.

Pengunjung akan disuguhi panorama "tiga danau" di Laut Flores. Tiga lekukan besar di kedua sisi tebing di Pulau Padar, baik yang menghadap Pulau Komodo maupun Pulau Rinca, memang terlihat seperti tiga tepi danau yang melingkar (lihat gambar atas). Airnya yang biru terlihat kontras dengan pasir putih di pantainya.

Bukit yang tinggi, jernihnya air laut, pasir pantai yang berwarna pink dan putih, dan udara yang jauh dari polusi membuat pengunjung terhipnotis. Selain itu anda bisa melihat cahaya sunrise dan bulan bersamaan. Inilah sunrise yang tak akan terlupakan dalam hidup anda karena anda berada di tengah tengah cahaya sunrise dan bulan.

Untuk bisa mencapai ke atas bukit anda harus melakukan trekking terlebih dahulu kurang lebih 30 menit, tergantung dari stamina anda dan kekuatan anda. Anda akan melewati hutan dan semak semak. Meskipun perjalanan menuju bukit tertinggi terasa sangat melelahkan, namun rasa itu akan hilang seketika ketika anda melihat panorama perbukitan yang sangat eksotis, serta keindahan pulau pulau lainnya yang mengagumkan.


Pulau Padar juga tercatat sebagai situs warisan dunia UNESCO. Karena berada di kawasan Taman Nasional Komodo, bersama dengan Pulau Rinca, Pulau Komodo, dan Gili Montang. Meskipun berada di kawasan Taman Nasional Komodo, anda tidak akan menemukan satu komodo pun disini. Karena rantai makanan yang terputus.

Ada satu hal lain yang unik dari Pulau Padar. Mungkin anda sudah melihat banyak pantai dengan pasir berwarna putih atau hitam, tapi bagaimana jika pasir itu berwarna pink? Itulah yang ada di Pulau Padar. Hamparan pasir yang berwarna merah muda oleh efek algae yang terkena sinar matahari ini berada di Pink Beach.

Pink Beach

Selain panorama dari puncak bukit, Pulau Padar menawarkan panorama bawah laut. Paling tidak ada tiga spot untuk menyelam di perairan Pulau Padar. Total ada 42 spot untuk menyelam dan snorkeling di kawasan Taman Nasional Komodo yang seluas 173.300 hektar tersebut. Perairan yang ditumbuhi banyak terumbu karang dengan ikan-ikan yang hidup di terumbu karang menyajikan panorama dalam laut yang indah.


Jika beruntung, di titik-titik tertentu pengunjung bisa menjumpai ikan pari raksasa yang disebut pari manta dan juga paus dan lumba-lumba. Kawasan Taman Nasional Komodo memang menjadi habitat dan jalur migrasi bagi sekitar 24 jenis paus dan lumba-lumba.


Baca Juga:






Sumber: terselubung.in

Tokek yang Mirip Tokoh Kermit dalam Muppets Show

Seekor tokek yang mencoba untuk menyamarkan diri di pohon - tiba-tiba melompat dan memberikan ekspresi wajah yang membuatnya sangat mirip dengan tokoh Kermit si Katak.




Makhluk berkaki panjang tersebut menyamarkan dirinya saat mengetahui kehadiran predatornya, yaitu burung Coua yang berputar-putar di puncak-puncak pohon di Nosy Mangabe - sebuah pulau di lepas pantai Madagaskar di Afrika.

Namun, setelah menyadari penyamarannya diganggu oleh fotografer, tokek besar terebut segera mengungkapkan dirinya menjadi karakter komedi.

Dengan mata melotot dan badan kurus, tokek kaki panjang mengingatkan kita akan tokoh Kermit sang katak

Tokek tersebut bergantung di cabang pohon sebelum mengungkapkan seringai besarnya sehingga menyerupai karakter Muppet yang terkenal.

Fotografer Sam Rowley, mahasiswa biologi tahun ketiga di Universitas Bristol, melihat tokek di perjalanan ke Nosy Mangabe.

"Mereka biasanya hanya beberapa meter dari tanah di batang, sehingga lebih mudah untuk dilihat," katanya.

"Nosy Mangabe adalah tempat terbaik untuk melihat mereka karena hanya ada sedikit couas, sebuah spesies burung besar. Untungnya, tokek yang satu ini tidak keberatan dengan kehadiran kami - ia mengasumsikan saya tidak bisa melihatnya. Namun ketika suara beberapa burung besar mulai terdengar dekat, tokek itu menjadi sedikit gelisah dan mengatakan kepada saya untuk pergi dengan memberikan wajah seperti Kermit. Saya langsung meninggalkannya."




"Hewan-hewan nokturnal, pemakan serangga, memiliki penglihatan 350 kali lebih sensitif daripada manusia. Sayangnya mereka berada di bawah ancaman dari perdagangan hewan peliharaan ilegal, "tambah Mr Rowley.

"Mereka beristirahat dengan kepala mereka menghadap ke bawah, sehingga sinar matahari tidak memantulkan cahaya di mata mereka ke burung sehingga predator tidak melihat mereka dengan mudah saat terbang di atas. Dan juga agar air hujan tidak turun langsung ke lubang hidung mereka. Mereka akan tetap pada batang pohon selama matahari berada di atas cakrawala."

Tokek menyembunyikan diri dengan berkamuflase terhadap pohon

Dapatkah anda menemukan sang tokek?


Baca Juga:






Source: dailymail.co.uk

Formasi Awan Pileus Nan Indah

Sebuah formasi awan berwarna warni yang menakjubkan muncul di langir Costarika, membuat membuat ketakjuban dan kehebohan orang-orang disana.



Pemandangan unik itu terlihat pada Selasa 15 September lalu di kota-kota San Jose, Parrita, Pavas, Escazu, dan Hatillo. Kebetulan penampakan itu bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Costa Rica.

para saksi mata mengambil foto dan video dan berbagi di media sosial, bahkan dengan komentar yang membicarakan hari kiamat.


Seorang warga bernama Joey Petit mengatakan kepada ABC News, bahwa saat itu ia dan keluarganya berada di taman bermain ketika anaknya Ariel yang berusia 11 tahun, melihat formasi aneh di awan. Ayahnya mengatakan: "Dia segera meraih kamera dan mulai mengambil video dan foto. Kami hanya begitu kagum. Kami tidak tahu apa itu dan kami tidak pernah melihat sesuatu seperti itu".

Warga lain, Jessie Montealegre, menambahkan: "Ini sangat menakjubkan. Ini seperti tanda Tuhan"'. Para pengguna media sosial pun ramai menyodorkan teori tentang pembentukan awan itu, bahkan menyebutkan mahluk luar angkasa dan UFO.




Lalu apakah sebenarnya fenomena menakjubkan itu?

Sebenarnya itu hanyalah jenis awan yang langka, namun telah dipahami dengan baik oleh para ilmuwan. Formasi awan seperti itu dikenal dengan nama Awan Pileus.

Awan Pileus terjadi ketika awan cumulus atau cumulonimbus yang mengandung udara hangat mengalir keatas. Kadang ada lapisan udara tipis diatasnya yang kemudian terdorong awan cumulus ini. Saat terdorong keatas, lapisan udara tipis ini mengembang dan mendingin secara adiabatis. Uap air di dalamnya mengembun menjadi tetesan-tetesan, menghasilkan awan tipis duduk sebagai topi (cap) atau pileus diatas cumulus yang meningkat.


Warna warni cerah yang terlihat di pileus adalah difraksi sinar matahari tetesan-tetesan (droplets) di awan pileus. Warna warni akan semakin terlihat kuat ketika tetesan-tetsan kecil dan serupa dalam ukuran.

Dibawah ini adalah foto-foto awan Pileus lainnya yang berwarna-warni (iridescent) yang diambil dari seluruh dunia








Baca Juga:




Tokai Astronot Berpijar Seperti Bintang Jatuh

Ada mitos yang mengatakan bahwa jika kita membuat permohonan saat melihat bintang jatuh, maka permohonan kita akan terkabul. Namun berhati-hatilah, karena mungkin yang anda kira bintang jatuh atau tepatnya meteorit itu sebenarnya adalah kotoran (tai, tokai) para astronot yang berpijar saat memasuki atmosfer bumi.



Astronot Amerika Scott Kelly saat ini telah menghabiskan waktu 6 bulan dalam misinya satu tahun tinggal di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) untuk membantu kita mempelajari apa yang mikro-gravitasi lakukan kepada tubuh manusia selama jangka waktu yang lama. Kemarin, NASA merilis sebuah Infographic yang memberikan gambaran singkat tentang apa yang terjadi dengan tubuh manusia jika berada di ruang angkasa selama satu tahun.

Salah satu hal yang mengejutkan yang dijelaskan dalam infographic adalah bahwa dalam satu tahun astronot Kelley nantinya akan menghasilkan total 180 pound kotoran yang akan dibuang ke atmosfer agar terbakar habis, seperti meteorit. Ini mengingatkan kita bahwa tidak semua kilasan cahaya adalah meteorit atau bintang jatuh; kadang-kadang itu adalah 180 pound kotoran yang ditakdirkan untuk terbakar di atmosfer:



Hal penting lainnya adalah bahwa selama satu tahun astronot Kelly akan melihat 10.944 matahari terbit di ISS. Stasiun rruang angkasa mengelilingi bumi dengan kecepatan lima mil per detik, sehingga matahari terbit datang setiap 90 menit untuk Komandan Kelly. Seperti yang xkcd katakan, "ISS bergerak sangat cepat sehingga jika Anda menembakkan peluru senapan dari satu ujung lapangan sepak bola, Stasiun Luar Angkasa Internasional telah melintasi sepanjang lapangan saat peluru baru berjalanan 10 yard." Itu sangat cepat.

Meskipun kotoran astronot dibuang ke atmosfer kita, tapi urin mereka tidak. Infographic juga membantu menunjukkan bahwa secara total, Kelly akan minum 730 liter (193 galon) air seni dan keringat daur ulang. Air seni dan keringat terlalu berharga untuk dibuang sebagai limbah, sehingga sistem filtrasi di ISS memastikan setiap tetes tidak terbuang dan menguap percuma.

Scott Kelly juga dilaporkan akan telah berlari sejauh 1042 kilometer di atas treadmill, selama berlatih 700 jam dalam setahun. Selama 12 bulan itu juga, pertukaran cairan dari kepala ke kaki-kakinya cukup banyak hingga mengisi botol soda besar. Pergerakan cairan dalam tubuh ini disebabkan oleh minimnya gravitasi pada tubuh selama berada di ISS.

Radiasi angkasa yang terpapar kepada antariksawan itu juga dalam jumlah yang luar biasa. Untuk menyamainya, seseorang harus melakukan 5.250 kali penerbangan antara New York - Los Angeles!

Melalui sampel konstan dan eksperimen, kita akan segera mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang bagaimana otot dan tulang terpengaruh tanpa tarikan konstan 1G, bagaimana darah dan cairan lain bergerak di sekitar tubuh, dan lain-lain

Dan misi Scott Kelly di ruang angkasa kini telah melewati separuh jalan, sehingga bagi Anda yang percaya dengan memohon dibawah bintang jatuh, anda memiliki waktu enam bulan untuk membuat permohonan dibawah bintang jatuh yang benar-benar meteorit, bukannya tokai yang berpijar ... hehehe ...

Makanya berdoalah hanya pada Tuhan, dan tak perlu nunggu lihat bintang jatuh ^_^


Baca Juga:






Sumber: NASA
Diberdayakan oleh Blogger.

 

© 2013 Alap-Alap. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top