Kamis, 17 September 2015

Manta Birostris - Ikan Pari Terbesar di Dunia

Ikan pari manta (Manta birostris) adalah salah satu spesies ikan pari terbesar di dunia. Lebar tubuhnya dari ujung sirip dada ke ujung sirip lainnya mencapai hampir 7 meter (kemungkinan lebih karena ada laporan yang mengatakan bahwa ada manta yang lebar tubuhnya mencapai 9,1 meter). Bobot terberat manta sendiri yang pernah diukur mencapai 3 ton.



Manta dapat ditemukan di lautan tropis di seluruh dunia - kurang lebih antara 35o lintang utara hingga 35o lintang selatan. Persebarannya yang luas dan penampilannya yang unik menyebabkan ikan ini memiliki banyak nama mulai dari "manta Pasifik", "manta Atlantik", "devil fish", hingga "sea devil". Di Indonesia sendiri, pari manta memiliki aneka nama lokal seperti cawang kalung, plampangan, serta pari kerbau (mungkin karena bagian tubuh mirip tanduk di kepalanya sehingga ia dianggap mirip dengan kerbau). Pari manta belakangan dikategorikan sebagai "dekat dengan ancaman" (near threatened) oleh IUCN karena walaupun jumlahnya belum masuk kategori terancam punah, namun pada masa depan diperkirakan populasinya akan menyusut hingga akhirnya terancam punah. Populasi pari manta dianggap dekat dengan bahaya karena tingginya kegiatan perikanan dan kondisi laut yang semakin terpolusi, namun rasio kelahiran mereka rendah.




Klasifikasi
Manta dimasukkan ke dalam famili Myliobatidae yang terdiri dari 40 spesies pari berbeda. Famili dari ikan pari ini juga dikenal sebagai "pari elang" (eagle ray) karena mereka tidak hidup di dasar laut dan berenang bebas sehingga saat dilihat mereka sekilas seperti elang yang "terbang" di dalam laut. Famili Myliobatidae ini dibagi dalam 4 subfamili dan pari manta dimasukkan ke dalam subfamili Mobulinae yang juga diisi oleh ikan pari dari genus Mobula yang memiliki penampilan mirip pari manta namun ukurannya lebih kecil. Nama "manta" sendiri berasal dari bahasa Spanyol yang berarti "selimut".

Ada 3 spesies yang sebelumnya dianggap merupakan bagian dari genus Manta: Manta birostris (pari manta Atlantik), Manta hamiltoni (pari manta Pasifik), dan Manta raya (pari manta Pangeran Alfred). Ketiga pari manta itu sendiri sangat mirip satu sama lain. Belakangan, setelah dilakukan penelitian terhadap contoh gen mereka, ketiga spesies itu dimasukkan dalam satu spesies yang sama: spesies Manta birostris. Namun, ada pula yang mengatakan bahwa setidaknya ada 2 spesies manta: yang satu berukuran besar dan suka bermigrasi, sementara yang satunya lagi berukuran lebih kecil dan lebih suka menetap.






Anatomi

Manta memiliki fisik yang secara umum mirip dengan kebanyakan ikan pari dengan sirip dada yang lebar serta ekor kecil seperti cambuk. Sirip dadanya yang lebar membuat tubuhnya terlihat pipih. Manta bergerak memakai sirip dadanya dengan cara mengombakkannya dari bagian dekat kepala hingga ke belakang tubuh sehingga saat dilihat, pari manta seolah-olah sedang terbang di dalam laut. Ekor manta sendiri lebih pendek dibandingkan dengan ekor ikan pari kebanyakan dan tidak bersengat. Kulit manta juga diselubungi lapisan lendir yang jauh lebih tebal dibandingkan ikan pari kebanyakan. Lapisan lendir ini diduga ada hubungannya untuk melindungi kulitnya yang rentan. Manta juga memiliki ukuran otak yang lebih besar dibandingkan ikan pari lain dan hiu kerabatnya sehingga mereka dianggap lebih cerdas dibandingkan kerabatnya yang lain.


Ciri khas manta adalah sepasang "tanduk" di dekat mulutnya. "Tanduk" ini sebenarnya adalah sepasang sirip sefala (kepala) yang membantu memasukkan air laut yang mengandung plankton makanannya dan bisa ditekuk ke dalam mulut. Di dalam mulutnya juga terdapat 300 gigi kecil berbentuk pasak dan nyaris tersembunyi di bawah kulit. Gigi ini tidak digunakan untuk makan, namun mungkin gigi ini berguna saat manta melakukan perkawinan. Manta juga memiliki lima pasang celah insang di bagian bawah tubuhnya untuk mengeluarkan air yang masuk melalui mulutnya. Di bagian dalam celah insangnya terdapat tapis insang atau piringan penyaring (filter plate) yang berfungsi untuk memerangkap plankton yang masuk bersama dengan air laut.

Manta memiliki warna yang bervariasi, mulai dari hitam, biru keabu-abuan, cokelat, hingga nyaris putih. Pola warna pada tubuh manta juga bervariasi di mana pada pari manta yang ditemukan di Pasifik timur bagian bawah tubuhnya berwarna dominan hitam, sementara pada jenis pari manta yang ditemukan di Pasifik barat, warna bagian bawah tubuhnya pucat. Belum diketahui apa fungsi dan penyebab dari pewarnaan bervariasi ini, namun warnanya yang bervariasi memudahkan para ilmuwan untuk membedakan manta dari wilayah yang satu dengan wilayah lainnya. Hal unik lain seputar pewarnaan manta adalah mereka memiliki semacam pola di bagian bahu serta bawah tubuhnya dan pola-pola ini berbeda pada setiap individu manta sehingga dianggap mirip dengan sidik jari pada manusia.




Perilaku

Pari manta adalah hewan yang ecara umum memiliki perilaku yang tenang. Ia juga menunjukkan perilaku bersahabat dengan para penyelam sehingga penyelam yang kebetulan berada di dekatnya bisa memegang dan bahkan menungganginya. Ia juga biasa terlihat di dekat permukaan laut dan di sekitar terumbu karang. Pari manta bisa dijumpai dalam jumlah cukup besar di wilayah-wilayah yang kaya akan plankton, namun pari manta diketahui tidak menunjukkan tanda-tanda interaksi sosial satu sama lain maupun membentuk kelompok.




Makanan

Manta dikenal sebagai salah satu ikan besar yang memakan plankton (filter feeder). Ia makan dengan cara membuka mulutnya sambil berenang sehingga plankton yang berada dalam air masuk ke dalam mulutnya. Ia juga bisa menggunakan sepasang sirip kepalanya yang mirip tanduk itu untuk mengarahkan plankton agar masuk ke mulutnya. Dengan cara ini ia dianggap berburu secara pasif karena ia tidak mengejar mangsanya untuk makan. Manta juga diketahui memakan hewan-hewan kecil seperti udang dan anak ikan.




Reproduksi

Di musim kawin, sejumlah besar manta akan berkumpul untuk mencari pasangan kawin. Beberapa manta jantan bisa saling bersaing untuk mendapatkan manta betina pasangannya. Manta jantan yang berhasil mendapatkan manta betina akan berpegangan pada sirip pasangannya menggunakan giginya dan merapatkan perutnya, lalu memulai perkawinan dengan cara memasukkan alat kelaminnya ke dalam lubang kelamin betina. Perkawinan berlangsung selama kurang lebih 90 detik.

Pari manta adalah ovovivipar di mana telur menetas saat masih berada di dalam tubuh induknya. Seekor manta betina bisa membawa 2 bayi manta sekaligus dalam tubuhnya. Periode "kehamilan" manta sendiri belum diketahui secara pasti, namun kemungkinan bisa berlangsung antara 9-12 bulan. Bayi manta yang baru menetas lalu keluar dari tubuh induknya dengan kondisi sirip yang masih terlipat. Bayi manta mulai aktif segera setelah ia mengembangkan siripnya dan bisa langsung mulai berenang. Seekor bayi manta yang baru lahir diketahui bisa berukuran selebar 1,2 meter dan seberat 45 kg. Bayi manta bisa tumbuh sangat cepat karena dalam waktu satu tahun, lebar tubuh mereka sudah mencapai hampir 2 kali lebarnya saat pertama kali lahir. Usia maksimal pari manta sendiri yang diketahui mencapai 20 tahun.




Melompat dari Air

Manta terkenal karena ia bisa melompat keluar dari air dan karena ukuran tubuhnya yang besar, ia selalu menarik perhatian saat sedang melakukan lompatan. Ada beberapa teori mengenai sebab mereka melompat dari air. Mereka mungkin melakukan itu untuk melarikan diri dari pemangsanya atau untuk melepas parasit yang menempel pada tubuhnya. Teori lainnya, manta menggunakan itu untuk berkomunikasi satu sama lain. Manta juga diperkirakan melompat keluar air untuk menunjukkan kekuatannya saat sedang mencari pasangan.




Interaksi dengan hewan lain

Ikan-ikan kecil diketahui sering berada di dekat manta. Salah satu spesies ikan laut yang paling sering diketahui suka berada di dekat manta adalah ikan remora (Echeneida sp.). Ikan ini biasa ditemukan menempel pada bagian bawah tubuh manta memakai semacam penghisap pada bagian atas tubuhnya. Remora mendapat keuntungan dengan menempel pada manta karena ia terlindung dari pemangsanya dan ia memperoleh "makanan gratis" berupa parasit yang menempel pada kulit manta.
Pemangsa

Hewan laut yang diketahui sebagai pemangsa utama pari manta adalah ikan-ikan hiu semisal hiu macan (Galeocerdo cuvier). Manta tidak memiliki alat pertahanan semisal gigi tajam atau sengat sehingga ia mengandalkan kemampuan berenangnya untuk melarikan diri dari musuhnya (termasuk mungkin dengan melompat keluar dari air). Manta juga diketahui bisa memakai sirip dadanya untuk memukul penyerangnya.




Manta yang ditangkap oleh nelayan Peru ini memiliki bobot 1 ton dan lebar 8 meter
Sungguh sangat disayangkan sekali ...


Nah, kalau yang ini adalah komik fiksi yang AMJG pernah baca di masa kecil yang menceritakan Ikan Pari Ruang Angkasa ^_^




Baca Juga:







Sumber: Wikipedia

Muzaffarabad

Muzaffarabad adalah ibukota dari Azad Kashmir, Pakistan. Kota ini terletak di pertemuan Sungai Jhelum dan sungai Neelum. Diberi nama dari nama Sultan Muhammad Muzaffar Khan, pelopor dari klan Bamba di wilayah tersebut.



Azad Jammu Kashmir disingkat AJK atau Azad Kashmir ("Kashmir Merdeka"), adalah sebuah negara berpemerintahan sendiri di bawah federasi Pakistan. Wilayahnya terletak di sebelah barat negara bagian India, Jammu dan Kashmir, dan sebelumnya bagian dari bekas negara kepangeranan (princely state) dari Jammu dan Kashmir, yang kini tidak lagi ada sebagai akibat dari perang Kashmir pertama terjadi antara India dan Pakistan pada tahun 1947.

Azad Kashmir adalah bagian dari wilayah Kashmir yang lebih besar, yang merupakan subjek dari konflik berkepanjangan antara India dan Pakistan. Wilayahnya berbatasan dengan Gilgit-Baltistan, yang secara bersama-sama disebut oleh PBB dan organisasi internasional lainnya sebagai "Kashmir Pakistan". Wilayah juga berbatasan provinsi Punjab Pakistan di selatan dan provinsi Khyber Pakhtunkhwa di barat. Di sebelah timur, Azad Kashmir dipisahkan dari negara bagian Jammu dan Kashmir, India oleh Garis Kontrol, perbatasan de facto antara India dan Pakistan. Azad Kashmir memiliki total luas 13.297 kilometer persegi (5.134 mil persegi), dengan perkiraan populasi sekitar 4,6 juta orang.

Wilayah ini memiliki bentuk pemerintahan parlementer, dengan ibukota di Muzaffarabad. Ibu kota ini pernah menjadi episentrum gempa Kashmir 2005, yang terjadi pada tanggal 8 Oktober 2005 dan berkekuatan 7,6 SR. Bencana ini menghancurkan 50% dari bangunan di kota (termasuk benteng dan sebagian besar bangunan pemerintah) dan diperkirakan telah menewaskan hingga lebih dari 80.000 orang di daerah tersebut.












Ada dua benteng bersejarah di sisi berlawanan dari Sungai Neelum, yang dikenal sebagai Benteng Merah dan Hitam.

Pembangunan Benteng Merah selesai pada 1646 oleh Sultan Muzaffar Khan, pendiri kota Muzaffarabad. Setelah Mogul mengambil alih Kashmir, benteng kehilangan fungsinya. Mughal lebih tertarik di Kabul, Bukhara, dan Badakhshan. Selama masa pemerintahan Durrani, bagaimanapun, benteng sekali lagi dikembalikan ke fungsinya.

Red Fort

Maharaja Gulab Singh dan Rambir Singh, penguasa Dogra, merekonstruksi dan memperluas benteng untuk operasi politik dan militer mereka. Menjelang tengah tahun 1947, pasukan Dogra dipaksa pergi karena kejadian tahun 1947 di negara kepangeranan Jammu dan Kashmir.


Arsitektur benteng menunjukkan keahlian besar dalam desain dan struktur. Benteng ini dikelilingi pada tiga sisi oleh Sungai Neelum, secara resmi dikenal sebagai Sungai Kishenganga. Bagian utara benteng memiliki teras dengan tangga yang mengarah ke tepi sungai. Sisi timur terlindungi dengan baik dari bahaya banjir, namun beberapa bagian di sisi utara telah mengalami kerusakan. Dulu ada sebuah penginapan di pintu masuk ke benteng, tetapi hanya jejak struktur yang tetap sekarang. Gempa 2005 merusak benteng ini pada skala besar.


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
*Negara Kepangeranan atau Princely State
Negara kepangeranan (juga disebut negara asli atau negara India) adalah entitas di India yang tidak diperintah langsung oleh Imperium Britania, tetapi oleh penguasa lokal yang tunduk kepada Britania. Hubungan ini biasa terbentuk setelah penguasa lokal membuat perjanjian dengan Britania. Pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19, Britania semakin membatasi kedaulatan penguasa-penguasa India; East India Company dapat menentukan batas, mengambil sumber daya alam, memperoleh bantuan militer, meminta subsidi atau upeti, dan membeli barang dengan harga yang menguntungkan. Dengan menerapkan sistem kekuasaan tidak langsung ini, Britania dapat mengalihkan dana dan personil untuk memperoleh jajahan di Malaya dan Afrika.

Menjelang kemerdekaan India pada tahun 1947, terdapat 565 negara kepangeranan, namun sebagian besar telah mengontrak Viceroy India untuk menyediakan layanan publik dan memungut pajak. Sekitar dua ratus negara memiliki luas kurang dari 25 kilometer persegi (10 mil persegi). Hanya 21 negara kepangeranan yang memiliki pemerintahan, dan di antara 21 negara itu hanya 4 negara yang dapat dianggap sebagai negara besar (Hyderabad, Mysore, Baroda, dan Jammu dan Kashmir). Negara-negara kepangeranan bergabung dengan India atau Pakistan antara tahun 1947 hingga 1949. Proses penggabungan ini berlangsung damai, kecuali di Jammu dan Kashmir (yang telah memutuskan untuk bergabung dengan India, namun kemudian diserbu oleh milisi suku yang berbasis di Pakistan) dan Hyderabad.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Baca Juga:






Rabu, 16 September 2015

Rambut dan Air Mata Dewi Pele

Rambut Pele adalah serat halus alami kaca vulkanik yang terbentuk ketika lava cair panas dilemparkan ke udara selama letusan eksplosif. Untaian dibentuk oleh peregangan atau peniupan kaca basaltik cair dari lava, seperti yang dilakukan oleh pembuat kaca yang membuat helai tipis benang kaca dengan menarik gumpalan kaca cair. Rambut Pele biasanya terbentuk di lava mancur, air terjun lava, dan aliran lava yang kuat.


Sampel rambut Pele dari danau lava dalam vent Halemaʻumaʻu, Hawaii.

Batu cair membentang setipis dari milimeter, hingga beberapa setipis rambut manusia, dan dapat mencapai panjang 2 meter. Karena sangat ringan, mereka sering terbawa oleh angin ke tempat-tempat yang berkilo-kilo meter jauhnya. Serat rambut Pele telah ditemukan bersarang di tempat-tempat tinggi seperti puncak pohon, tiang listrik dan antena radio. Mereka memiliki warna kuning keemasan dan terlihat hampir seperti rambut atau jerami.

Lava yang memancur menarik lava menjadi benang tipis yang kemudian mendingin dan membentuk rambut Pele.

Istilah "rambut Pele" berasal dari mitologi Hawaii di mana Pele adalah dewi api, petir, angin dan gunung berapi, dan dikatakan pencipta Kepulauan Hawaii. Rambut Pele tidak hanya di Hawaii saja, tapi dapat ditemukan di dekat gunung berapi lain di dunia. Mereka biasanya ditemukan di celah-celah tanah atau daerah di mana batuan membentuk sudut di mana rambut Pele yang tertiup angin dapat terkumpulkan.

Tidak disarankan untuk menyentuh Rambut Pele dengan tangan telanjang karena mereka sangat rapuh dan sangat tajam, dan pecahan kecilnya bisa masuk ke dalam kulit tangan Anda saat Anda memegangnya.

Ini bukan sarang burung. Ini adalah Rambut Pele. Gumpalan gelap adalah Air mata Pele.

Rambut Pele kadang-kadang ditemukan terjerat dengan gumpalan kecil kaca vulkanik yang mengeras yang disebut air mata Pele atau yang biasa para ahli geologi sebut Achneliths. Mereka terbentuk dengan cara yang sama dengan rambut Pele - oleh ejeksi dari tetesan kecil lava dari air mancur lava. Para peneliti telah menemukan bahwa kecepatan dari letusan lava lah yang memutuskan apakah air mata Pele atau rambut Pele yang terbentuk. Jika kecepatan dari letusan tinggi, maka rambut Pele dibentuk dan jika kecepatan rendah terbentuklah air mata Pele. Kadang-kadang air mata Pele ditemukan melekat di ujung rambut Pele.

Air mata Pele dapat memberitahu vulkanologi banyak informasi tentang letusan. Pemeriksaan gelembung gas dan partikel terperangkap dalam air mata Pele dapat memberikan informasi tentang komposisi dapur magma. Bentuk air mata dapat memberikan indikasi kecepatan letusan.

Rambut Pele dari gunung berapi Hawaii.

Helai rambut Pele yang ditemukan di Hawaii.

Air mata Pele dengan dua helai rambut Pele yang melekat ditemukan dari letusan pra-1940 dari Kilauea Volcano, Hawaii.

Air mata Pele. Dari kiri ke kanan, panjang spesimen 9 mm, 10,5 mm, 9,5 mm tinggi, dan 18 mm.

Beberapa air mata Pele berbentuk anehyang ditemukan di Hawaii.

Rambut Pele pada aliran pahoehoe di Kilauea Volcano, Hawaii, 27 Maret 1984.

Rambut Pele tersangkut pada antena radio yang dipasang di tepi selatan dari Pu'u'Ō'ō, Hawai'i


Baca Juga:






Source: hiddenunseen.blogspot.com

Zaatari - Kamp Pengungsi Suriah yang Jadi Kota Terbesar ke-4 di Yordania

Kita tahu negara Suriah saat ini telah hancur karena perang segitiga. Jutaan rakyat Suriah mengungsi ke luar Suriah dan akhir-akhir ini banyak berita mengenai pengungsi Suriah yang mengungsi ke negara-negara Eropa, sehingga ada yang bertanya-tanya mengapa mereka tidak mengungsi ke negara-negara arab (timur tengah) lainnya saja yang jauh lebih dekat?

Postingan ini bermaksud untuk memberi gambaran bahwa diantara sekian banyak penduduk Suriah yang mengungsi, bukan tidak ada yang mengungsi ke negara-negara arab tetangga mereka. Sebagian besar pengungsi Suriah justru saat ini menghuni kamp-kamp pengungsian di negara-negara arab, dan dibawah ini adalah salah satu kamp pengungsi Suriah di Yordania



Ketika perang saudara meletus di Suriah pada tahun 2011, lebih dari tiga setengah juta warga Suriah melarikan diri ke negara-negara tetangga seperti Turki, Lebanon, Yordania, dan Irak, untuk menghindari kekerasan. Kewalahan oleh meningkatnya jumlah pengungsi yang melintasi perbatasan, negara-negara tuan rumah mulai membangun kamp-kamp pengungsi sementara dengan bantuan PBB. Salah satu kamp tersebut adalah kamp pengungsi Zaatari, terletak 10 km sebelah timur dari Mafraq, di Yordania, secara bertahap berkembang menjadi pemukiman permanen. Kamp Zaatari berdiri di area seluas 3,3 kilometer persegi, dan ini adalah kamp pengungsi terbesar kedua di dunia, setelah kamp Dadaab di Kenya timur. Sejak dibuka pada bulan Juli 2012, lebih dari 430.000 pengungsi telah melewati kamp sementara 83.000 menghuni di sini secara permanen, membuat Zaatari menjadi kota terbesar keempat di Yordania.


Para pengungsi tinggal di tenda-tenda dan tempat penampungan portable beratap kaleng - sekitar 30.000, shelter dan tenda diberikan oleh PBB, yang juga menyediakan semua barang-barang bantuan inti seperti makanan dan air, kesehatan dan pendidikan. Sekitar 17,8 metrik ton roti dan 4,2 juta liter air didistribusikan setiap hari. Selain itu, setiap pengungsi menerima tunjangan bulanan dari 20 JD melalui kartu debit yang dapat mereka gunakan untuk membeli makanan tambahan dan barang-barang lainnya di dua supermarket, yang dioperasikan oleh dua jaringan supermarket pribadi, Safeway dan Tazweed.

Ada tiga sekolah dalam kamp dengan perkiraan 28.000 anak usia sekolah yang terdaftar. Pelayanan medis tersebar melalui tiga rumah sakit dan berbagai klinik, juga di dalam kamp, ​​mengobati warga yang menderita penyakit, mulai dari diare, hipertensi, kanker dan diabetes. Unit bersalin sejauh ini telah menolong kelahiran lebih dari 3.000 bayi, dan ribuan ibu sedang menunggu kelahiran bayi-bayinya. Sekitar 13 bayi lahir setiap hari di kamp.


Hidup di dalam kamp-kamp adalah keras, tapi para pengungsi telah membuat diri mereka senyaman mungkin. Warga yang melakukan kewirausahaan telah membuat lebih dari 3.000 toko yang berbeda dan bisnis di sepanjang jalan kamp, menjual bahan makanan, gaun pengantin dan ponsel. Bahkan ada layanan pengiriman, agen perjalanan dan pizza. Pengusaha-pengusaha kecil ini diperkirakan menghasilkan sekitar 10 juta JD per bulan. Departemen Perdagangan dan Komersial Yordania sekarang berencana untuk melegalkan toko-toko ini termasuk integrasi bertahap berstandar lingkungan dan kesehatan. 60% dari populasi pengungsi mendapatkan beberapa bentuk penghasilan dalam kamp.

Seperti kota yang ramai, Zaatari juga memiliki masalah internal. Geng diketahui beroperasi di kamp dan perempuan sangat rentan terhadap kekerasan. Sebuah kantor polisi yang baru dibangun di dalam kamp secara harfiah menghilang dalam semalam karena warga mengambil batu-batu batanya untuk menopang rumah mereka sendiri masing-masing. Ketika kamp dipasang tiang listrik dan lampu untuk membuat jalan-jalan yang lebih aman, warga mulai mencuri listrik untuk menerangi rumah mereka.

Pihak berwenang kamp menyerahkan tanggung jawab tertentu kepada warga dengan menunjuk perwakilan dari 12 distrik dari kamp, untuk mendorong rasa kepemilikan dan kontrol lebih besar atas hidup mereka.



Sebuah toko di Zaatari. Warga dan para sukarelawan telah memberi nama boulevard utama kamp dengan nama "Champs Elysee", seperti jalan raya perbelanjaan terkenal di Paris. 








Sebuah tim sukarelawan dari Korea memberikan kelas taekwondo untuk anak-anak di kamp.



Baca Juga:







Source: hiddenunseen.blogspot.com

Selasa, 15 September 2015

Crown Shyness - Keseganan Kanopi Pohon untuk Bercampur

Mahkota keseganan (Crown shyness) atau kanopi pisah adalah fenomena yang diamati dalam beberapa spesies pohon di mana mahkota-mahkota pohon yang sama tinggi dan bertetangga tidak saling menyentuh satu sama lain, tetapi dipisahkan oleh celah. Hal ini membentuk batas yang mencolok di sekitar mahkota individu yang terlihat dari tanah. Fenomena ini paling umum terjadi di antara pohon-pohon dari spesies yang sama, tetapi juga terjadi antara pohon dengan spesies yang berbeda.


Crown shyness pada Dryobalanops aromatica (pohon champor) di Forest Research Center - Kuala Lumpur.

Fenomena mahkota keseganan telah dibahas dalam literatur ilmiah sejak tahun 1920-an, tetapi apa yang menyebabkan hal ini tidak sepenuhnya dipahami. Satu teori menunjukkan bahwa ruang kosong di sekitar mahkota mungkin disebabkan oleh kerusakan ranting dan cabang karena benturan yang terjadi selama badai dan angin kencang. Percobaan menunjukkan bahwa jika pohon dengan mahkota keseganan dicegah untuk bergoyang meskipun terjadi angin, mereka secara bertahap mengisi ruang kosong di kanopi.

Para peneliti juga menemukan bahwa mahkota keseganan tidak hadir ketika pohon-pohon masih muda dan pendek, tetapi kemudian terlihat setelah pohon-pohon tumbuh tinggi dan mampu bergoyang dalam angin. Pohon dengan batang ramping memiliki mahkota relatif kecil karena kemampuan mereka lebih rendah untuk menahan defleksi angin. Oleh karena itu mereka bergoyang secara luas di angin dan lebih mungkin berbenturan dengan tetangga.


Salah satu sarjana Malaysia yang mempelajari Dryobalanops aromatica, bagaimanapun, tidak menemukan bukti lecet atau kerusakan akibat benturan di pohon tersebut. Dia menyarankan bahwa ujung-ujung tumbuh dari pohon, sensitif terhadap tingkat cahaya dan akan berhenti tumbuh ketika mendekati dedaunan yang berdekatan.

Beberapa ahli juga menyarankan bahwa pohon menunjukkan fenomena ini untuk mencegah larva serangga pemakan daun menyebar.

Salah satu dari sedikit tempat di mana Anda dapat melihat fenomena mahkota keseganan ini adalah Institut Penelitian Hutan Malaysia, di Kuala Lumpur. Semua gambar yang menyertai artikel ini diambil disana.







Baca Juga:







Source: hiddenunseen.blogspot.com

Ikan "Fosil Hidup" Memiliki Paru-Paru

Ketika seorang nelayan menarik coelacanth keluar dari laut pada tahun 1938, para peneliti terkejut. Ikan yang sangat bersisik dengan lobus itu adalah sisa dari masa lalu, masa ketika dinosaurus menjelajahi bumi. Para ilmuwan memiliki fosil coelacanth yang berusia ratusan juta tahun, dan sampai hari itu diyakini bahwa mereka semua telah mati di peristiwa yang sama yang membunuh dinosaurus.



Tetapi ternyata beberapa coelacanth selamat, dan para ilmuwan telah mempelajari ikan aneh ini selama beberapa dekade. Kita tahu bahwa ikan ini memiliki keanehan, rahang berengsel, tinggal di lepas pantai tenggara Afrika dan di Indonesia, serta makan cumi-cumi dan gurita. Apa yang kita tidak tahu adalah bahwa ikan ini ternyata juga memiliki paru-paru.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan kemaren di Nature Communications, peneliti menemukan bahwa seperti pendahulunya, yaitu fosil-fosil mereka, coelacanth modern juga memiliki struktur seperti paru-paru. Paru-paru hadir dalam embrio, tetapi berhenti mengembangkan saat ikan tumbuh, sehingga sulit untuk melihatnya kecuali Anda tahu apa yang Anda cari (dan Anda memiliki akses ke sinar X bertenaga tinggi).


Paru-paru vestigial coelacanth pada tahap perkembangan yang berbeda.

Para ilmuwan tahu bahwa fosil coelacanth memiliki organ aneh ini tapi selama ini mereka pikir paru-paru itu telah tiada seiring spesies berubah selama bertahun-tahun. Meski Coelacanth memiliki paru-paru, itu tidak berarti mereka bisa bernapas dengannya. Para penulis menemukan bahwa paru-paru terebut non-fungsional, atau organ sisa.

Biasanya, ikan tidak memiliki paru-paru, mereka menggunakan insang sebagai gantinya. Salah satu dari beberapa pengecualian adalah lungfish, yang dapat memodifikasi kandung kemih mereka (biasanya digunakan untuk daya apung) menjadi organ respirasi

Para peneliti percaya bahwa kehadiran paru-paru ini bisa menunjukkan bahwa nenek moyang coelacanth mungkin telah hidup di perairan dangkal dengan kadar oksigen rendah, yang bertentangan dengan lingkungan yang lebih mereka sukai saat ini, yaitu laut dalam.




Kadal Ular Western Serpentiform skink

Mungkin jika anda melihat hewan yang satu ini, anda akan mengira hewan ini adalah ular. Namun sebenarnya hewan ini adalah ....



Seekor kadal skink yang jarang terlihat telah berhasil diabadikan dalam keadaan hidup untuk pertama kalinya oleh seorang fotografer satwa liar amatir.

Reptil langka ini memang terlihat lebih mirip ular, tetapi jika diperiksa lebih dekat sebenarnya hewan ini memiliki empat kaki kecil dan adalah jenis kadal. Hewan ini juga memiliki lidah berlekuk dan bukan bercabang seperti ular.

Sjoerd van Berge Henegouwen, 48, telah mengunjungi Masai Mara di Kenya ketika seorang jagawana menunjukkan kepadanya apa yang awalnya dia pikir adalah seekor ular di pinggir jalan.

Fotografer Belanda mengambil beberapa gambar dari "ular" sepanjang 20ins sebelum kadal itu menyelinap ke rerumputan. Ketika Sjoerd sampai di rumah, ia melakukan beberapa riset online dan menemukan bahwa "ular" yang dia foto cocok dengan deskripsi dari Western Serpentiform skink (Eumecia anchietae), tapi ia tidak menemukan satupun foto online dari hewan tersebut.

Dia kemudian mengunggah foto hail bidikannya ke Facebooknya dan langsung dibanjiri dengan pertanyaan-pertanyaa dari para herpetologis dari seluruh dunia.


Salah satu herpetologis dari Jerman, Dr Phillip Wagner mengatakan itu adalah foto hidup pertama dari Western Serpentiform skink yang ia temukan dan kemudian ia meminta izin Sjoerd untuk menerbitkannya dalam buku-buku tentang reptil.

Dr Wagner, dari Pusat Konservasi Lindenhof di Bavaria, mengatakan tidak mungkin untuk mengetahui status skink karena mereka hampir tidak pernah terlihat karena habitat mereka adalah padang rumput yang terpencil.

Dia mengatakan: "Ini adalah foto-foto pertama dari spesimen Serpentiform skink dalam keadaan hidup. Satu-satunya gambar lain yang tersedia hanyalah spesimen yang telah mati."

"Kita tidak tahu bagaimana tingkat kelangkaan spesies ini karena sangat sulit untuk ditemukan. Saya pernah melihatnya dua kali dalam hidup saya; yang pertama adalah yang terbunuh di jalan dan yang kedua dalam keadaan hidup tapi saya tidak membawa kamera saya saat itu."

"Berbagai jenis skink memiliki empat kaki yang sangat kecil tapi mereka lebih seperti ular dalam penampilan dan gerakan. Anggota tubuh mereka hampir tidak ada gunanya bagi mereka. Ini adalah foto-foto yang sangat penting. Satu-satunya spesimen yang dipamerkan di museum adalah yang telah mati dan foto-foto ini sangat rinci, dan menunjukkan warna sejati mereka dan cara mereka bergerak. Ini memberi herpetologis seperti saya yang telah mempelajari mereka selama bertahun-tahun, deskripsi yang jauh lebih baik dari mereka."


Western Serpentiform skink ditemukan di timur Afrika, di negara-negara seperti Kenya, Zambia dan Tanzania. Mereka tidak berbahaya bagi manusia dan hidup dari memakan serangga dan laba-laba.

Sjoerd, yang adalah seorang pengacara kriminal, menceritakan:

"Saya berada di Masai Mara untuk mengabadikan migrasi besar dari wildebeest dan ada beberapa jagawana bersama saya untuk memastikan agar orang-orang tidak mengganggu wildebeest. Saat jagawana memarkir mobilnya, ia menunjuk ke tanah. Saya pun keluar untuk melihat apa itu dan ternyata yang ditunjuk adalah apa yang awalnya saya pikir adalah seekor ular."

"Jagawana tersebut tahu betul semua jenis ular di daerah itu, oleh karenanya ia khawatir hewan itu mungkin adalah ular yang berbahaya karena ia tidak tahu hewan apa itu. Saya menyadari itu bukan ular ketika saya melihat kaki kecilnya. Saya mengambil beberapa gambar hewan itu sehingga saya bisa mencoba untuk mencari tahu hewan apa itu nanti. Saya pikir hewan itu pindah dari padang rumput karena gerombolan wildebeest akan melalui daerah itu."

"Ketika saya sampai di rumah saya mencari-cari informasi tentang hewan itu dan foto online yang bisa saya temukan hanyalah foto dari spesimen mati. Saya kemudian memposting foto-foto saya di Facebook dan beberapa minggu yang lalu seorang profesor menghubungi saya dan mengatakan kepada saya bahwa ini mungkin satu-satunya foto hidup dari spesies ini. Dia menulis sebuah buku tentang reptil-reptil di Afrika dan ia bertanya apakah ia bisa menggunakan foto-foto yang saya ambil untuk bukunya itu."


Baca Juga:







Source: dailymail.co.uk
Diberdayakan oleh Blogger.

 

© 2013 Alap-Alap. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top