Rabu, 26 Agustus 2015

Efek Sedatif dari Bunga Dagga Liar (Wild Dagga)

Etnobotani adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana manusia memanfaatkan tanaman. Seperti ilmu-ilmu lainnya, etnobotani juga mempunyai cakupan yang luas, termasuk mempelajari peran tanaman dalam budaya, baik budaya primitif maupun budaya maju di seluruh dunia.

Sayangnya kata ini sekarang memiliki arti baru di Internet. Etnobotani telah menjadi sebuah kata kode untuk situs-situs web yang menampilkan tanaman-tanaman yang dapat membuat mabuk ... >_<
Salah satunya adalah tanaman Dagga Liar (Wild Dagga) atau Ekor Singa (Lion's Tail)



Dagga liar (Leonotis Leonurus), juga dikenal sebagai Ekor Singa, adalah semak besar perennial berdaun lebar milik famili mint (Lamiaceae). Tanaman ini asli Afrika Selatan, dan bisa mencapai tinggi 2-3m serta lebar 1,5m.

Tanaman ini paling sering ditemukan tumbuh liar di antara tonjolan batu di habitat padang rumput Afrika Selatan. Dagga liar sangat mencolok selama tahap berbunga musim gugur dengan bunga-bunga yang berkelompok berwarna oranye terang bunga diatur dalam gelungan sepanjang tangkai bunga. Selain dagga liar merupakan tanaman yang mengesankan secara visual, tanaman ini juga memiliki sejumlah sifat obat psikoaktif dan nilah yang membuatnya menjadi tanaman yang menarik.



Dagga liar memiliki aplikasi dan koneksi yang sangat kuat dengan suku-suku Afrika Selatan. Tanaman ini banyak digunakan dalam obat tradisional untuk mengobati berbagai macam penyakit.

Akarnya digunakan untuk mengobati sengatan dan gigitan, termasuk gigitan ular. Campuran eksternal diterapkan untuk mengobati bisul, gatal-gatal dan keluhan kulit lainnya, serta kram otot. Campuran dagga liar juga dikonsumsi untuk membantu tekanan darah tinggi, penyakit kuning, wasir, disentri, demam, sakit kepala, flu, asma dan batuk. Daunnya juga dapat dirokok untuk membantu mengobati epilepsi dan kelumpuhan parsial.

Dagga liar sering disebut sebagai 'ganja liar'. Hal ini karena tanaman ini memiliki efek yang sangat mirip dengan apa yang dialami orang saat menggunakan ganja. Sensasi rileks dan menenangkan dirasakan ketika bunga dikonsumsi sebagai teh, sementara reaksi euforia terjadi ketika bunga dirokok. Suku-suku Afrika Selatan secara tradisional merokok bunga dan dau dagga liar untuk efek euforia nya. Dan dalam hal ini, tidak hanya Afrika Selatan yang telah lama menghargai manfaat dagga liar, karena tanaman juga digunakan dalam budaya Cina dan Vietnam untuk efek euforia nya.


EFEK
Para perokok dagga liar melaporkan peningkatan mood, sedikit pusing, persepsi warna meningkat dan kejernihan mental. Jika cukup banyak bunga dagga liar dirokok, halusinasi visual ringan juga dapat terjadi. Semua efek ini berhubungan dengan merokok bunga. Dimungkinkan juga untuk mendapatkan efek yang sama dengan merokok daunnya, tetapi kuantitas yang lebih besar diperlukan. Meskipun tanaman ini menarik untuk efek euforia, ia juga memiliki nilai yang besar untuk sifatnya yang menenangkan.

Bunga-bunga wild dagga bisa diseduh menjadi teh dan dikonsumsi untuk mengalami efek santai dan menenangkan.


Sifat bunga wild dagga membuat tanaman ini menjadi alternatif legal untuk menggantikan ganja yang ilegal di banyak negara. Fakta bahwa tanaman ini telah digunakan secara tradisional untuk waktu yang lama merupakan bukti dari sifatnya yang menakjubkan. Pada intinya, bunga liar dagga membuat katalis herbal yang sangat baik untuk meningkatkan efek dari produk lainnya dalam campuran herbal.


Baca Juga:





Source: Wikipedia

Selasa, 25 Agustus 2015

Dua Sprite Merah yang Luarbiasa Tertangkap ISS

Saat berada pada posisi barat laut Mexico, astronot Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) mengambil foto timur laut Meksiko yang menangkap sprite merah di atas cahaya putih dari badai aktif. Pada gambar dibawah ini, sprite berjarak 2.200 kilometer dari ISS, dan berada di atas Missouri atau Illinois; lampu-lampu dari kota Dallas, Texas muncul di latar depan. Sprite ditembakkan keatas hingga lapisan airglow yang kehijauan, dekat bulan yang sedang terbit.




Dua menit 58 detik kemudian, saat ISS berada diatas Acapulco, Meksiko, para awak menangkap sprite merah lainnya (gambar bawah) diatas awan badai dan debit petir yang putih cemerlang dekat pantai El Salvador. Karena jarak ISS ke awan badai lebih dekat -sekitar 1.150 km- membuat rincian sprite lebih jelas terlihat. Lampu-lampu kota terlihat berwarna kuning menyebar karena mereka bersinar melalui awan.



Foto-foto ini menunjukkan sulur-sulur sprite 100 kilometer di atas permukaan Bumi. Sprite adalah pelucutan muatan listrik utama, tetapi mereka bukan petir yang kita lihat sehari-hari. Sebaliknya, mereka adalah fenomena plasma dingin tanpa suhu yang sangat panas seperti petir yang kita lihat di bawah badai. Sprite merah lebih seperti pelucutan listrik di tabung fluorescent. Semburan energi sprite diperkirakan terjadi selama peristiwa badai besar.

Sprite merah pertama kali difoto pada tahun 1989. Sejak itu mereka telah terlihat dari berbagai pesawat, pesawat ulang-alik, dan ISS, biasanya di ketinggian sekitar 50 - 100 km di atmosfer. Namun sprite merah tetap misterius - kilat mereka hanya sepersekian detik, sehingga para ilmuwan hannya punya sedikit waktu untuk mengumpulkan data.


Penjelasan Sprite Paling Mutakhir
Awal musim panas ini, para ilmuwan dari Florida Institute of Technology menjelaskan secara lebih rinci daripada sebelumnya tentang apa yang menyebabkan sprite. Mereka membandingkan rekaman video gerak lambat dari sprite yang direkam dari dua pesawat terbang di ketinggian lebih dari delapan 13km, dengan simulasi dari fenomena tersebut. Mereka yakin bahwa pelucutan muatan listrik itu dipicu karena gangguan yang disebabkan oleh gelombang gravitasi atmosferis di bagian atas atmosfer.

Profesor Ningyu Liu, yang memimpin penelitian di Florida Institute of Technology, mengatakan gelombang di lapisan atmosfer ini menghasilkan gangguan yang tumbuh dalam medan listrik di atas badai. Ketika sambaran petir muncul di awan, gangguan atau disturbansi menghasilkan halo berbentuk pancake yang bersinar lemah sekitar 70 km (43 mil) di lapisan mesosfer yang kemudian memicu pelucutan muatan listrik yang cepat untuk menghasilkan sprite.

Profesor Liu mengatakan: 'Disturbansi dengan ukuran kecil dan amplitudo besar, adalah yang terbaik untuk memulai sprite. Selengkapnya tentang pengungkapan fenomena Sprite oleh para ilmuwan dari Florida Institute of Technology ini, dapat anda baca disini: Misteri Cahaya Sprite Terungkap?


Baca Juga:






Source: earthobservatory.nasa.gov

Candi Lepakshi dan Pilar Bergantung

Kuil atau Candi Veerabhadra abad ke-16 yang indah ini, juga dikenal sebagai Candi Lepakshi, terletak di desa kecil bersejarah, Lepakshi di distrik Anantapur, Andhra Pradesh, India, sekitar 15 km sebelah timur dari Hindupur dan sekitar 120 km sebelah utara dari Bangalore.



Dibangun dengan gaya khas arsitektur Wijayanagara, candi ini memiliki banyak patung yang indah dari dewa, dewi, penari dan musisi, dan ratusan lukisan di seluruh dinding, kolom dan langit-langit yang menggambarkan cerita dari epos Mahabharata, Ramayana, dan Purana. Ini termasuk fresko 24x14 kaki dari Veerabhadra, dewa api yang diciptakan oleh Siwa, di langit-langit, yang merupakan lukisan terbesar dari setiap figur tunggal di India. Di depan candi terdapat patung besar Nandi (kerbau), yang diukir dari satu blok batu, dan dikatakan salah satu yang terbesar dari jenisnya di dunia.




Patung Nandi, terletak hampir satu mil sebelum candi utama - struktur pertama yang akan Anda jumpaii. Dengan panjang 27 kaki panjang dan tinggi 15 kakii, ini adalah struktur kolosal, konon adalah monolit terbesar India. Selain ukurannya yang memegang rekor, tubuh yang sangat proporsional, ukiran ornamen dan konturnya yang halus, menambah kemegahan dan membuatnya menjadi obyek foto yang populer diantara pengunjung.

Di bagian luar candi, terdapat ukiran Ganesha raksasa - dipahat di sepotong batu besar (boulder). Tegak lurus darinya adalah Naga besar yang melingkar dengan tiga gulungan dan tujuh kepala. Membentuk kanopi yang melindungi granit Shivalingam hitam. Diperkirakan oleh banyak orang, ini adalah Nagalinga terbesar di India.


Batu besar dimana ukiran ganesha berada di lihat dari sisi  ujung

Lingga granit hitam yang dipayungi oleh Naga berkepala Tujuh

Candi Veerabhadra terkenal dengan teknik bangunan yang menakjubkan. Di antara 70 pilar batu, ada satu yang menggantung dari langit-langit. Dasar pilar hampir tidak menyentuh tanah dan dimungkinkan untuk melewatkan lembaran-lembaran tipis seperti kertas atau sepotong kain dari satu sisi ke sisi lain. Dikatakan bahwa pilar tersebut sedikit copot dari posisi semula ketika seorang insinyur Inggris mencoba menggerakkannya dalam upaya gagal untuk mengungkap rahasia daya dukungnya.



Pengunjung menunjukkan pilar tergantung candi Lepakshi.

Candi Veerabhadra dibangun oleh 2 bersaudara Viranna dan Virupanna, yang adalah adipati di bawah Kekaisaran Vijayanagar selama pemerintahan Raja Achutaraya.

Desa Lepakshi menjadi tempat yang signifikan dalam wiracarita Ramayana India. Legenda mengatakan bahwa burung Jatayu, yang terluka oleh raja Alenka, Rahwana, jatuh di sini setelah bertempuran dengan raja yang menculik Sita, istri Rama, raja Ayodhya. Ketika Rama mencapai tempat itu, ia melihat burung itu dan berkata dengan penuh kasih kepadanya, "Le Pakshi" - yang berarti "Bangkitlah, burung" dalam bahasa Telegu.


Baca Juga:














Senin, 24 Agustus 2015

Misteri Hujan Jelly di Oakville

Pada tanggal 7 Agustus 1994, di Oakville, Washington pukul 3 pagi, hujan mulai turun, menyelimuti 20 mil persegi wilayah. Meskipun hujan adalah hal yang biasa terjadi, namun warga segera mengetahui bahwa itu bukan hujan air, tetapi zat gelatin aneh yang mereka belum pernah lihat sebelumnya.



Selama periode tiga minggu, hujan misterius itu itu terjadi enam kali. Pada saat hujan pertama terjadi, Petugas David Lacey berpatroli dengan teman sipilnya. Ketika ia menghidupkan wiper mobilnya, wiper bukannya menghapus zat tersebut, tapi malah mengoleskannya di kaca mobil. Karena kaca depan mobilnya menjadi kabur, David membawanya ke sebuah pompa bensin untuk mencoba membersihkannya secara manual. Dia menggambarkan zat tersebut "sangat lembek, hampir seperti gel di tangan Anda."

Warga setempat lainnya, Dotty Hearn, melangkah keluar setelah hujan berhenti dan melihat zat misterius itu ada di mana-mana. Pada awalnya, gumpalan seukuran beras itu tampak seperti hujan es, tetapi ketika dia menyentuhnya, dia melihat bahwa gumpalan itu memiliki tekstur agar-agar yang aneh.

Di sore harinya, David, Dotty, dan berbagai warga lainnya mulai merasakan sakit. Mereka ada yang mengalami kesulitan bernapas, vertigo ekstrim, penglihatan kabur, dan peningkatan rasa mual. Beverly Roberts, warga setempat lainnya mengatakan bahwa semua orang di kota menderita penyakit seperti flu yang berlangsung dua sampai tiga bulan. Selain itu, beberapa kucing dan anjing yang kontak dengan zat tersebut, juga jatuh sakit dan meninggal.

Satu jam setelah merasakan gejala awal, Dotty ditemukan tergeletak di lantai kamar mandinya, sadar tapi sangat lemah. Putrinya, Sunny Barclift, menceritakan bahwa tubuh ibunya dingin dan basah kuyup oleh keringat serta tampak pucat. Dotty kemudian segera dibawa ke rumah sakit di mana ia tinggal selama tiga hari dan didiagnosis dengan infeksi telinga bagian dalam yang parah. Saat ia sedang dipindahkan ke sana, Sunny ingat akan hujan aneh itu, dan berpikir mungkin ada hubunganna dengan sakit yang diderita ibunya. Sunny kemudian mengumpulkan sampel dan dia kirim ke rumah sakit. Seorang teknisi laboratorium memeriksanya dan menemukan bahwa zat aneh itu mengandung sel darah putih manusia, tetapi tidak bisa mengidentifikasi apa itu dan bagaimana zat itu datang dari langit.


Sampel kemudian dikirim ke Departemen Kesehatan Washington untuk studi lebih lanjut. Mike McDowell, seorang ahli mikrobiologi di departemen itu mencatat bahwa zat itu penuh dengan dua spesies bakteri, salah satunya adalah yang hidup di sistem pencernaan manusia. Karena temuannya, awalnya zat itu diperkirakan adalah kotoran manusia dari pesawat terbang, tapi peraturan Federal Aviation Administration telah mewajibkan setiap kotoran manusia untuk dicelup warna biru, sedangkan zat misterius tersebut bening. Lebih jauh lagi, peraturan melarang pilot melepaskan "blue ice" ini saat penerbangan. Hampir setahun setelah Dotty jatuh sakit, Sunny mengirimkan sampelnya lagi yang ia simpan di dalam freezer ke AmTest Laboratories, sebuah laboratorium riset swasta. Di sana, setelah menganalisis zat tttersebut, Tim Davis, ahli mikrobiologi lainnya, percaya bahwa ia melihat sebuah inti sel eukariotik yang kompleks, yang terkandung dalam sel-sel yang ada di sebagian besar makhluk hidup. Ini berarti bahwa zat misterius itu adalah mahluk hidup atau pernah hidup.

Salah satu teori yang berusaha menjelaskan asal-usul zat tersebut adalah bahwa salah satu dari pemboman yang dilakukan oleh militer di laut secara tak sengaja telah menghancurkan sekelompok ubur-ubur dan mengirim potongan-potongan mereka terbang ke atmosfer, yang kemudian mereka berjatuhan di Oakville, yang berjarak 50 mil dari lautan. Jarak yang jauh dan beberapa kali zat itu jatuh, serta tidak adanya bau busuk, membuat teori ini diragukan oleh sebagian besar penduduk.

Sedangkan Angkatan Udara menegaskan bahwa mereka memang melakukan praktek pengeboman di Samudera Pasifik pada bulan Agustus 1994, namun mereka menyangkal bahwa mereka menciptakan atau menyebarkan zat tersebut.

Penduduk Oakville yang skeptis dengan pernyataan itu mengatakan bahwa sebelum hujan aneh itu terjadi, banyak warga melihat sejumlah besar pesawat militer bergerak lambat di langit di atas kota mereka - hampir setiap hari. Beberapa percaya Oakville adalah situs percobaan militer, yang dirancang untuk menguji senjata biologis baru atau untuk menguji kemungkinan kerusakan serangan biologis terhadap tanah.

Sayangnya, sampel-sampel yang telah diteliti hilang secara misterius, dan tidak ada sampel zat aneh itu yang masih ada saat ini.







_____________________________________________________________________________________________________

Menurut AMJG, kasus diatas adalah salah satu contoh dari Fenomena Star Jelly, sebuah fenomena yang mendapatkan namanya karena dahulu dikira gelatin/gel tersebut berasal dari meteor yang jatuh. Namun kemungkinan besar penyebab fenomena ini berasal dari Bumi, yaitu telur katak.


Star Jelly

Tony Whitehead, dari Royal Society for the Protection of Birds mengatakan bahwa penyebab fenomena Star Jelly terkait dengan reproduksi amfibi betina. Dia menjelaskan, "telur-telur mereka dilingkupi oleh sebuah zat yang dikenal sebagai glikoprotein yang disimpan dalam tubuh betina ... Jika betina ini diserang oleh pemangsa, misalnya burung gagak, maka secara alami ia akan mengeluarkan telur-telurnya dan glikoprotein terkait." Glikoprotein ini akan membengkak jika kontak dengan air seperti air hujan atau embun.
_____________________________________________________________________________________________________


Baca Juga:









Dari Berbagai Sumber
Diberdayakan oleh Blogger.

 

© 2013 Alap-Alap. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top