Senin, 24 Agustus 2015

Misteri Hujan Jelly di Oakville

Pada tanggal 7 Agustus 1994, di Oakville, Washington pukul 3 pagi, hujan mulai turun, menyelimuti 20 mil persegi wilayah. Meskipun hujan adalah hal yang biasa terjadi, namun warga segera mengetahui bahwa itu bukan hujan air, tetapi zat gelatin aneh yang mereka belum pernah lihat sebelumnya.



Selama periode tiga minggu, hujan misterius itu itu terjadi enam kali. Pada saat hujan pertama terjadi, Petugas David Lacey berpatroli dengan teman sipilnya. Ketika ia menghidupkan wiper mobilnya, wiper bukannya menghapus zat tersebut, tapi malah mengoleskannya di kaca mobil. Karena kaca depan mobilnya menjadi kabur, David membawanya ke sebuah pompa bensin untuk mencoba membersihkannya secara manual. Dia menggambarkan zat tersebut "sangat lembek, hampir seperti gel di tangan Anda."

Warga setempat lainnya, Dotty Hearn, melangkah keluar setelah hujan berhenti dan melihat zat misterius itu ada di mana-mana. Pada awalnya, gumpalan seukuran beras itu tampak seperti hujan es, tetapi ketika dia menyentuhnya, dia melihat bahwa gumpalan itu memiliki tekstur agar-agar yang aneh.

Di sore harinya, David, Dotty, dan berbagai warga lainnya mulai merasakan sakit. Mereka ada yang mengalami kesulitan bernapas, vertigo ekstrim, penglihatan kabur, dan peningkatan rasa mual. Beverly Roberts, warga setempat lainnya mengatakan bahwa semua orang di kota menderita penyakit seperti flu yang berlangsung dua sampai tiga bulan. Selain itu, beberapa kucing dan anjing yang kontak dengan zat tersebut, juga jatuh sakit dan meninggal.

Satu jam setelah merasakan gejala awal, Dotty ditemukan tergeletak di lantai kamar mandinya, sadar tapi sangat lemah. Putrinya, Sunny Barclift, menceritakan bahwa tubuh ibunya dingin dan basah kuyup oleh keringat serta tampak pucat. Dotty kemudian segera dibawa ke rumah sakit di mana ia tinggal selama tiga hari dan didiagnosis dengan infeksi telinga bagian dalam yang parah. Saat ia sedang dipindahkan ke sana, Sunny ingat akan hujan aneh itu, dan berpikir mungkin ada hubunganna dengan sakit yang diderita ibunya. Sunny kemudian mengumpulkan sampel dan dia kirim ke rumah sakit. Seorang teknisi laboratorium memeriksanya dan menemukan bahwa zat aneh itu mengandung sel darah putih manusia, tetapi tidak bisa mengidentifikasi apa itu dan bagaimana zat itu datang dari langit.


Sampel kemudian dikirim ke Departemen Kesehatan Washington untuk studi lebih lanjut. Mike McDowell, seorang ahli mikrobiologi di departemen itu mencatat bahwa zat itu penuh dengan dua spesies bakteri, salah satunya adalah yang hidup di sistem pencernaan manusia. Karena temuannya, awalnya zat itu diperkirakan adalah kotoran manusia dari pesawat terbang, tapi peraturan Federal Aviation Administration telah mewajibkan setiap kotoran manusia untuk dicelup warna biru, sedangkan zat misterius tersebut bening. Lebih jauh lagi, peraturan melarang pilot melepaskan "blue ice" ini saat penerbangan. Hampir setahun setelah Dotty jatuh sakit, Sunny mengirimkan sampelnya lagi yang ia simpan di dalam freezer ke AmTest Laboratories, sebuah laboratorium riset swasta. Di sana, setelah menganalisis zat tttersebut, Tim Davis, ahli mikrobiologi lainnya, percaya bahwa ia melihat sebuah inti sel eukariotik yang kompleks, yang terkandung dalam sel-sel yang ada di sebagian besar makhluk hidup. Ini berarti bahwa zat misterius itu adalah mahluk hidup atau pernah hidup.

Salah satu teori yang berusaha menjelaskan asal-usul zat tersebut adalah bahwa salah satu dari pemboman yang dilakukan oleh militer di laut secara tak sengaja telah menghancurkan sekelompok ubur-ubur dan mengirim potongan-potongan mereka terbang ke atmosfer, yang kemudian mereka berjatuhan di Oakville, yang berjarak 50 mil dari lautan. Jarak yang jauh dan beberapa kali zat itu jatuh, serta tidak adanya bau busuk, membuat teori ini diragukan oleh sebagian besar penduduk.

Sedangkan Angkatan Udara menegaskan bahwa mereka memang melakukan praktek pengeboman di Samudera Pasifik pada bulan Agustus 1994, namun mereka menyangkal bahwa mereka menciptakan atau menyebarkan zat tersebut.

Penduduk Oakville yang skeptis dengan pernyataan itu mengatakan bahwa sebelum hujan aneh itu terjadi, banyak warga melihat sejumlah besar pesawat militer bergerak lambat di langit di atas kota mereka - hampir setiap hari. Beberapa percaya Oakville adalah situs percobaan militer, yang dirancang untuk menguji senjata biologis baru atau untuk menguji kemungkinan kerusakan serangan biologis terhadap tanah.

Sayangnya, sampel-sampel yang telah diteliti hilang secara misterius, dan tidak ada sampel zat aneh itu yang masih ada saat ini.







_____________________________________________________________________________________________________

Menurut AMJG, kasus diatas adalah salah satu contoh dari Fenomena Star Jelly, sebuah fenomena yang mendapatkan namanya karena dahulu dikira gelatin/gel tersebut berasal dari meteor yang jatuh. Namun kemungkinan besar penyebab fenomena ini berasal dari Bumi, yaitu telur katak.


Star Jelly

Tony Whitehead, dari Royal Society for the Protection of Birds mengatakan bahwa penyebab fenomena Star Jelly terkait dengan reproduksi amfibi betina. Dia menjelaskan, "telur-telur mereka dilingkupi oleh sebuah zat yang dikenal sebagai glikoprotein yang disimpan dalam tubuh betina ... Jika betina ini diserang oleh pemangsa, misalnya burung gagak, maka secara alami ia akan mengeluarkan telur-telurnya dan glikoprotein terkait." Glikoprotein ini akan membengkak jika kontak dengan air seperti air hujan atau embun.
_____________________________________________________________________________________________________


Baca Juga:









Dari Berbagai Sumber

Minggu, 23 Agustus 2015

Danau Hillier

Danau Hillier adalah sebuah danau berwarna merah muda di Middle Island, pulau yang terbesar dari pulau-pulau yang membentuk kepulauan Recherche, Australia Barat. Dari atas, danau terlihat sepadat permen karet berwarna pink. Ini adalah suatu fitur yang membedakan secara signifikan dari kepulauan yang memancing para penumpang pesawat yang melintas diastanya menjulurkan leher mereka untuk memandangnya.



Danau ini panjangnya sekitar 600 meter, dan dikelilingi oleh tepi pasir dan hutan lebat dari pohon paperbark dan eucalyptus. Sebuah strip sempit dari bukit pasir yang ditutupi oleh vegetasi memisahkannya dari Samudra Selatan.

Tidak seperti danau merah muda lainnya di dunia seperti yang ada di Retba dan kolam garam di San Francisco Bay, penyebab warna merah muda Danau Hillier belum tegas terbukti, meskipun beberapa orang berspekulasi bahwa warnamungkin diciptakan oleh organisme Dunaliella salina dan Halobacteria. Hipotesis lain adalah bahwa warna merah muda ini disebabkan bakteri halofilik merah di kerak garam. Warna tersebut bukan tipuan cahaya dan dapat dibuktikan dengan mengambil air dari danau dalam sebuah wadah - air yang dalam wadah akan tetap berwarna merah muda.


Salah satu bukti pertama penemuan danau merah muda di Middle Island bertanggal kembali ke jurnal dari Matthew Flinders, seorang navigator Inggris dan hidrografer di tahun 1802. Flinders telah mendaki puncak tertinggi di Middle Island (sekarang dikenal sebagai Puncak Flinders) untuk survei perairan sekitarnya ketika ia menemukan danau merah muda yang luar biasa ini. Kecuali untuk beberapa tahun ketika ekstraksi garam sedang dilakukan di sini, pulau dan danau merah muda ini hampir tak tersentuh dan sejak itu menyediakan pengunjung dengan salah satu pemandangan paling menakjubkan dari keajaiban alam dunia.








Baca Juga:



















Sabtu, 22 Agustus 2015

Pantai Lumbung dan Watu Lumbung

Batu karang adalah hal yang lazim berada di pantai. Namun, batu karang yang berada di dua pantai dibawah ini terbilang unik. Formasi batu yang berada di dua pantai ini menjulang tinggi menyerupai sebuah bangunan lumbung padi. Oleh karena itu Masyarakat di tempat dimana dua pantai ini berada menjuluki pantai-pantai ini dengan nama yang mirip, yaitu Pantai Watu Lumbung di Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta dan Pantai Lumbung di Kabupaten Tulungagung Jawa Timur.



Pantai Watu Lumbung

Memang batu raksasa inilah yang menjadi icon dari pantai yang terletak di Desa Balong, Kecamatan Girisubo tak jauh dari Pantai Wediombo ini. Sesekali ombak melesat naik ke batuan karang dan membasahi sekitarnya.

Jangan membayangkan pantai ini kita bisa bermain pasir apa lagi berenang. Sebagian besar pantai ini hanya batuan karang saja jika pun ada pasir itupun hanya sedikit dan tipis tidak seperti pantai-pantai wisata lainnya di Gunungkidul. Sisi-sisi karang yang berbatasan dengan laut memiliki kedalaman yang cukup dalam. Ombak pun tak bosan-bosannya menerjang formasi karang pantai Watu Lumbung ini. Saat air laut pasang karang ini sebagian tenggelam oleh air laut hingga yang terlihat hanya karang Watu Lumbungnya saja.


Di pantai ini wisatawan juga bisa menyaksikan cantiknya sunset atau matahari terbenam. Langit berubah menjadi orange dengan goresan warna merah yang sangat indah. Tidak ada suara bising kendaraan dan hiruk pikuk yang memusingkan kepala, yang ada hanya perasaan damai saat menikmati suguhan alam yang begitu indah di Pantai Watu lumbung.

Jalan menuju pantai ini belum sempurna. Sekitar 600 meter masih tanah, tapi 2 kilometer sebelumnya sudah di corblok.

Di pantai itu juga ada batuan vulkanik yang berasal dari Gunung Batur yang konon pernah aktif dan meninggalkan sisa-sisa letusannya di pantai Watu Lumbung dan pantai Wediombo. Sebab letak pantai ini tepat di sisi kiri objek wisata religi Gunung Batur.


Pantai ini memang menjadi tempat favorit bagi mereka yang hobi memancing. Setiap akhir pekan utamanya saat air surut, nampak beberapa pemancing sedang asik menunggu umpannya di spotnya. Kita juga dapat menikmati kesibukan nelayan menebar jala di sekitar pantai ini maupun mengambil tangkapannya.


Pantai ini cocok untuk mereka yang suka tracking, berpetualang ke tempat tersembunyi dan penghobi mancing. Selain itu, jika tidak ingin lama-lama di Pantai Watu Lumbung, wisatawan juga bisa mendirikan tenda untuk camping di terminal Pantai Watulumbung. Suasana camping pada malam hari akan terasa menyenangkan dengan suara hewan hutan dan serangga-serangga yang bersahut-sahutan.




Pantai Lumbung

Pucanglaban merupakan sebuah desa dan sekaligus ibukota Kecamatan Pucanglaban, Tulungagung. Uniknya, desa ini justru berada di pelosok kecamatan, di mana sebelah timurnya berbatasan dengan Kabupaten Blitar dan sebelah selatan berbatasan dengan samudra Hindia. Konsekuensi dari posisinya yang berbatasan langsung dengan samudra, menyebabkan pesisir desa ini dihiasi oleh hamparan pantai-pantai yang indah. Salah satu pantainya memiliki batu karang yang menjulang indah, yaitu pantai Lumbung.


Pantai Lumbung, lebih dikenal di kalangan para pemancing. Hal tersebut memang cukup beralasan sebab akses untuk turun ke pantai masih sulit dan berbahaya. Penduduk setempat memang tidak merekomendasikan pantai ini untuk dikunjungi, sebab Desa Pucanglaban sudah memiliki Pantai Molang sebagai icon wisata.

gambar kredit: islahagus.blogspot

Namun Pantai Lumbung memang eksotis. Walau pantainya tidak terlalu lebar tapi pemandangan di sini benar-benar memukau. Keindahan itu ditambah dengan adanya batu karang yang menjulang megah.



Baca Juga:





10 Misteri Gurun yang Belum Terpecahkan

Gurun menawarkan beberapa misteri terakhir di dunia, baik misteri alam maupun buatan manusia. Kota mati tanpa sejarah, monumen yang menggambarkan pengetahuan kuno yang canggih, artefak anomali, serta ledakan dari ruang angkasa hanya beberapa teka-teki yang menunggu untuk dipecahkan.




10. Lingkaran Peri

Di gurun Namibia, jutaan lingkaran misterius memenuhi lanskap. Sekelilingnya dilapisi dengan rumput setinggi lutut, tapi tidak ada yang tumbuh dalam lingkaran-lingkaran tersebut - bahkan ketika tanah yang subur ditambahkan.

Misteri seputar asal-usul lingkaran alami ini telah mengilhami banyak teori selama beberapa dekade, tetapi tidak ada yang memuaskan semua orang di komunitas ilmiah. Teori-teori berkisar dari karya rayap, burung unta mandi pasir, tanaman beracun dan jamur yang membunuh rumput, gas bawah tanah, rumput yang bersaing, dan tingkat nutrisi yang tersedia dalam tanah.

Meskipun sebagian besar lingkaran peri muncul di Gurun Namib, mereka membentang epanjang 1.800 kilometer dan mencapai Provinsi Cape di Afrika Selatan. Salah satu aspek dari lingkaran yang menunjukkan mereka terorganisasi sistematis adalah bahwa mereka tidak pernah tumpang tindih, yang menyebabkan para ilmuwan untuk berspekulasi apakah lingkaran bersaing satu sama lain. Setiap lingkaran peri dapat meluas hingga 2 dan 20 meter dalam diameter dan memiliki umur hingga 75 tahun. Tidak ada yang tahu apa yang menyebabkan mereka menghilang. Selengkapnya baca disini: Misteri Lingkaran-Lingkaran Peri yang "Hidup" dan disini: Teori-Teori Mengenai Lingkaran Peri Namibia yang Misterius




9. Makam Aneh

Dalam Lembah Para Raja, wilayah pekuburan yang di mana sisa-sisa Raja Tutankhamun ditemukan, misteri berusia 3.000 tahun muncul. Pada tahun 2005, sebuah ruang batu kapur tak sengaja ditemukan di bawah gubuk beberapa pekerja kuno'. Di dalamnya terdapat 28 guci besar dan tujuh peti mati.

Semua peti mati dsegel dengan hati-hati. Beberapa dihiasi dengan wajah berwarna kuning, tetapi tidak ada peti mati yang berisi mumi. Sebaliknya, peti mati dan guci diisi dengan potongan-potongan tembikar, batu, segel lumpur, kain, kayu, dan natron, bubuk yang digunakan untuk mengeringkan tubuh yang mati. Salah satu peti mati bahkan memiliki peti mati lain di dalamnya.

Apakah ini pemakaman palsu untuk menipu seseorang? Lembah para Raja tentu sudah diincar para perampok makam. Jika tujuannya adalah untuk menipu pencuri, sungguh ironis karena ruangan ini tampaknya menjadi satu-satunya makam di wilayah itu yang tak pernah dijarah. Bahkan jika memang makam palsu, seharusnya ada prasasti kerajaan, nama-nama bangsawan dan barang-barang bernilai untuk meyakinkan, tapi ini tidak ada.

Beberapa teori mengatakan bahwa ruang dengan isinya yang aneh tersebut adalah puing-puing dari studio pembalseman, sebuah makam yang gagal, atau bahkan ruang bekas pembalseman Tutankhamun. Tidak ada yang bisa menjelaskan mengapa limbah seperti itu disegel seperti mayat dalam peti mati yang dihiasi dan berada di lembah yang disediakan untuk pemakaman kerajaan.




8. Four Corners Gas
Wilayah gurun Four Corners berisi bentang alam yang indah seperti Shiprock di New Mexico. Gurun ini juga situs gumpalan anomali yang mengandung metana tingkat tinggi.

Pada tahun 2003, satelit yang digunakan untuk mengukur jumlah metana menemukan awan mematikan gas rumah kaca ini saat melewati Four Corners di Amerika Serikat. The Four Corners adalah daerah di mana Colorado, New Mexico, Arizona, dan Utah bertemu. Ada sesuatu disana yang melepaskan jumlah metana yang sangat besar yaitu sebesar 10 persen dari emisi tahunan metana di seluruh Amerika Serikat. Hal ini berlangsung selama enam tahun. Kemudian berhenti secara misterius seperti ia berawal.

Ada hampir 40.000 sumur di area itu yang bisa bertanggung jawab atas curahan gas rumah kaca tersebut. Tujuan dari sumur-sumur ini adalah untuk mengekstrak gas alam, yang sebagian besar metana, dari lingkungan yang kaya batubara lokal. Namun, tidak dapat memuaskan dalam menjelaskan volume gas rumah kaca yang ditemukan mengambang di atas Four Corners. Menurut NASA, kemungkinan peristiwa kebocoran gas alam selama enam tahun tidak dapat diabaikan. Apakah itu buatan manusia atau alam, peneliti masih mencoba untuk menemukan asal metana, gas yang lebih efektif menciptakan pemanasan global daripada karbon dioksida.




7. Reruntuhan Suriah
Arkeolog Robert Mason berbicara di Semit Museum tentang penemuan formasi batuan misterius di dekat biara Suriah Deir Mar Musa (gambar atas), dan kebutuhan untuk eksplorasi lebih lanjut

Ada reruntuhan di padang pasir Suriah yang lebih tua dari piramida Mesir. Mereka adalah sisa-sisa terakhir dari sebuah kota misterius yang pernah berdiri 80 kilometer (50 mil) dari apa yang sekarang Damaskus. Didirikan 5.000 tahun yang lalu, bahkan kota kuno Damaskus termasuk muda dibandingkan dengan reruntuhan ini.

Pada tahun 2009, arkeolog Robert Mason bekerja pada sebuah biara Suriah yang dibangun pada abad keempat atau kelima ketika beberapa formasi batuan yang tidak biasa di dekatnya menarik perhatiannya. Ini termasuk kemungkinan makam serta baris batu dan lingkaran. Mason juga menemukan formasi berdinding yang disebut "layang-layang gurun," perangkap berbatu yang akan mengurung rusa dan hewan lain ke dalam suatu daerah di mana mereka dapat dengan mudah dibunuh.

Potongan alat batu yang ditemukan di sekitar struktur tersebut memberikan Mason keempatan untuk memperkirakan usia penemuannya: yaitu sekitar 6.000 sampai 10.000 tahun SM. Piramida awal, Piramida Agung Giza, diyakini telah dibangun 4.500 tahun yang lalu. Pada titik ini, siapa yang membangun kota dan mengapa mereka pergi masih belum diketahui. Karena perang dan konflik lainnya di wilayah ini, maka terlalu berbahaya untuk menyelidiki kota kuno di gurun ini.




6. Spesies yang Tak Diketahui
Kapak tangan Oldowan yang ditemukan di Kenya, menunjukkan bahwa manusia purba menggunakan alat-alat batu ini hampir 2 juta tahun yang lalu.

Alat batu buatan tangan tertua yang pernah ditemukan telah ditemukan di padang pasir tandus Kenya. Penemuan tahun 2011 ini bisa menggoyahkan keyakinan selama ini bahwa produksi alat kuno terjadi hanya dalam spesies yang berkaitan dengan manusia modern.

149 artefak batu bertanggal kembali ke sekitar 3,3 juta tahun yang lalu, saat dimana nenek moyang manusia belum diketahui ada. Siapa pun pengrajin itu, ia memiliki kemampuan fisik dan mental untuk menajamkan tepi batu setajam pisau cukur, teknik yang dikenal sebagai "knapping." Para peneliti tidak tahu siapa yang membuat alat-alat tersebut- hanya spesies humanoid yang tidak teridentifikasi. Ini bisa jadi adalah kelompok pra manusia atau spesies lain yang memiliki kemampuan yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan manusia.

Keyakinan mainstream juga menyatakan bahwa alat pemotong canggih dikembangkan saat perubahan iklim mereduksi hutan menjadi sabana dan kebutuhan daging menjadi bagian penting dari bertahan hidup. Tapi artefak Kenya membuktikan bahwa kerajinan itu tidak dipicu oleh kebutuhan untuk pengolahan daging. Saat itu Kenya bukan gurun, tapi hutan.




5. Atacama Nitrat

Charles Darwin menyebut gurun Atacama sebagai tempat "di mana tidak ada yang bisa eksis." Gurun Amerika Selatan ini dianggap tempat paling kering di planet ini dan beruntung jika mendapat lebih dari 1 milimeter (0,04 di) curah hujan setahun. Tapi ada sesuatu yang berkembang di sana- deposit nitrat dan yodium yang paling berlimpah di dunia.

Mineral ini tidak seperti yang lain. Bakteri yang dibutuhkan untuk pembentukan deposit nitrat dan yodium tidak ada disana, namun nitrat Atacama membentuk jalur berkerak sekitar 700 kilometer (435 mil) panjang dan 20 kilometer (12 mil) lebar. Penjelasan yang mungkin untuk sabuk kolosal nitrat ini termasuk spekulasi bahwa mineral terbentuk dengan bantuan "sea spray" atau partikel-partkel aerosol dari Samudera Pasifik yang menyemprot 50 kilometer jauhnya, nitrogen di atmosfer berubah menjadi nitrat dengan mengikat tanah dan garam, dan air tanah kuno yang kaya mineral dipaksa ke permukaan selama munculnya pegunungan setempat. Pada saat ini, teori air tanah dianggap paling mungkin, tapi tidak ada yang telah terbukti.




4. Lubang-lubang Pisco

Dibayangi oleh tetangga mereka yang lebih terkenal. Nazca Lines, membuat banyak orang tidak mengetahui tentang misteri kuno lainnya dari Peru. Ditemukan di wilayah gersang dekat Pisco Valley, ribuan lubang berbentuk kerucut telah diukir di batu oleh tangan yang tidak diketahui. Beberapa berteori bahwa lubang-lubang ini digunakan sebagai silo biji-bijian atau kuburan dari suku misterius, tetapi meskipun beberapa lubang dalamnya mencapai 2 meter (7 kaki), mereka tidak tampak telah digunakan sebagai lubang penyimpanan untuk makanan atau jasad. Sebuah kuburan besar akan meninggalkan bukti-bukti di belakang, tapi tidak satu gigi atau fragmen artefak yang pernah ditemukan di salah satu dari ribuan lubang-lubang ini.

Diperkirakan 6.900 lubang dipahatkan ke daerah pegunungan membentuk barisan sepanjang 1,5 kilometer dan lebar 20 meter. Beberapa lubang tepat sejajar satu sama lain.

Alasan mengapa struktur ukiran  yang intens seperti itu, yang diperkirakan butuh beberapa dekade untuk menyelesaikannya, telah hilang ditelan waktu. Ada beberapa petunjuk yang menggoda. Gambar satelit telah menangkap apa yang tampak seperti reruntuhan pemukiman kuno di timurnya. Barisan lubang-lubang tersebut juga berakhir tiba-tiba di dekat tempat yang beberapa orang mengatakan terlihat seperti hancur oleh ledakan. Reruntuhan dan akhir yang tidak biasa dari lubang-lubang ini mungkin bukan apa-apa, tapi yang pasti memperdalam intrik dari Lubang-lubang Pisco. Selengkapnya baca disini: Misteri Barisan Lubang-Lubang di Peru




3. Nabta Playa

Gurun Sahara memegang misteri megalit 1.000 tahun lebih tua dari Stonehenge. Disebut Nabta Playa, situs termasuk cincin batu berdiri, lima baris lempeng batu tegak dan runtuh, serta kemungkinan makam. Batu-batu tersebut memiliki berat beberapa ton, dan ada pula yang setinggi 2,7 meter. Sekelompok orang Zaman Batu yang tidak diketahui telah membangun kompleks tersebut di 6.000 hingga 6.500 tahun yang lalu, dan batu-batu itu adalah keselarasan tertua astronomi dari megalith yang pernah ditemukan.

Foto satelit menegaskan bahwa salah satu baris menunjuk timur-barat, dan lempengan batu tertentu di dalam lingkaran berbaris di arah utara-selatan. Dua baris tambahan berawal dari megalit yang sama, tapi yang satu berjalan ke timur laut dan lainnya ke tenggara. Batu-batu menandai titik balik matahari musim panas dan mungkin musim hujan. Nabta Playa dibangun di tepi danau dan sebagian terendam selama musim panas dan musim gugur. Kuburan ternak dan barang-barang sehari-hari telah ditemukan di situs, tetapi tidak ada sisa-sisa manusia.

Nabta Playa mengganggu keyakinan yang telah diterima para ahli sejarah Mesir. Pembangun masa itu ternyata lebih maju dari yang diyakini sebelumnya dan bahkan mungkin adalah salah satu budaya yang menginspirasi dinasti raja-raja Mesir.




2. Seni Laba-Laba

Sebuah karya seni rusak tapi unik ditemukan di padang pasir barat Mesir. Selembar batu pasir di Kharga Oasis 175 kilometer barat dari Luxor menggambarkan apa yang bisa menjadi satu-satunya seni batu laba-laba yang dikenal dari Dunia Lama. Penemuan panel yang luar biasa ini menunjukkan gambar dari apa yang menyerupai jaring, laba-laba, dan bahkan mangsa yang terjerat.

Usia yang tepat dari panel, yang retak menjadi dua bagian, sulit ditentukan. Sejarawan Mesir Kuno percaya usia panel tersebut bisa mencapai sejauh 4000 SM-atau bahkan jauh lebih awal. Saat Mesir bahkan belum ada. Ketika peradaban berkembang, hieroglif laba-laba sangat langka. Tidak diketahui mengapa artis kuno memilih arakhnida sebagai subjek seni atau apa makna darinya. Yang kita tahu adalah bahwa itu adalah satu-satunya seni jenisnya yang ditemukan di Mesir dan dari Dunia Lama sejauh ini.




1. Kaca Gurun
Kumbang suci (scarab) pada liontin King Tuth

Tes pada permata kumbang scarab yang dulu milik Raja Tut membuktikan bahwa kaca itu dibuat dari kaca yang diproduksi sebelum peradaban Mesir awal. Penasaran untuk jawaban, para ilmuwan menemukan suatu daerah di Gurun Sahara di mana blok misterius dari sampah kaca memenuhi pasir. Tes atom pertama di New Mexico pada tahun 1945 meninggalkan sidik jari yang sama.

Sebuah ledakan di pasir akan meninggalkan lembaran tipis dari kaca, Namun ledakan yang menciptakan kaca Mesir itu harus lebih panas dari ledakan atom. Para tersangka termasuk dampak meteor atau ledakan udara panas yang fenomenal. Karena tidak ada bukti dari kawah, para ilmuwan menguji teori ledakan udara dengan simulasi komputer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jika jenis dampak Shoemaker-Levy meledak di atmosfer bumi, bola api yang dihasilkan akan memukul permukaan tanah seperti tungku, memasak pasir menjadi gelas dengan suhu sampai 18.000 derajat Celcius (32.500 ° F).

Yang cukup menarik, ini berkorelasi dengan zirkon yang ditemukan di kaca Sahara. Dengan mengukur bagaimana degradasi zirkon ini, panas sampel yang terpapar dapat dihitung. Kaca Mesir memberi pembacaan kira-kira sama dengan simulasi. Tidak ada apapun di bumi dapat membuat panas semacam itu, yang membuat teori ledakan udara sangat masuk akal.
Selengkapnya baca disini: Kaca Gurun Libya yang Misterius


Baca Juga:








Source: Listverse
Diberdayakan oleh Blogger.

 

© 2013 Alap-Alap. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top